Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Siswa SMP Dibully Temannya karena Disabilitas, Jari Kelingking Patah hingga Masuk RS

Pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Wonosari, Gunungkidul jadi korban perundungan atau bullying hingga masuk rumah sakit

Editor: muslimah
TribunJogja.com
Orang tua korban bullying saat diwawancarai di RS Wonosari, Kamis (22/2/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, GUNUNGKIDUL - Pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Wonosari, Gunungkidul jadi korban perundungan atau bullying hingga masuk rumah sakit (RS)

Korban berinisial RAN (13) dibully oleh teman sekolahnya.

RAN sampai dibawa ke RS karena mengalami luka-luka di bagian wajah.

Bahkan jari kelingking RAN sampai patah.

Baca juga: Tanggapan Singkat Vincent Rompies Soal Arlo Korban Geng Tai Binus School Disebut-sebut Problematik

Baca juga: Begini Nasib Mahasiswa Unhas Makassar yang Viral Diamuk Emak-emak Gegara Jadi Begal Payudara

Korban harus mendapatkan tindakan operasi di ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari.

Ayah korban Wasido mengatakan, peristiwa perundungan bermula ketika anaknya mendapat ejekan dari teman sekolahnya, pada Rabu (21/2/2024) siang.

"Dia diejek karena kondisi tubuhnya (disablitas) sehingga anak saya tidak terima dan terjadi perselisihan," ujarnya, Kamis (22/2/2024).

Mendapat perlakuan tersebut, kata dia, korban sempat tidak terima sehingga terjadi perkelahian.

Hingga mengakibatkan korban dilarikan ke rumah sakit karena mengalami patah pada jari kelingking tangan kiri dan luka pada wajah sehingga harus mendapatkan tindakan operasi di rumah sakit

"Kalau kronologis lengkapnya saya kurang tahu, tapi dari cerita teman-temannya karena diejek," ucapnya.

Wasido mengatakan, aksi pembullyan ini bukan pertama kali yang didapatkan anaknya.

Anaknya mengaku sudah sering di-bully oleh teman sekolahnya lantaran fisiknya yang berbeda.

"Saya sudah beritahu kalau diejek, diam saja jangan melawan, cukup laporkan kepada bapak atau ibu guru. Dia (korban) bilang sudah hampir setiap hari mendapatkan bullyan di sekolah karena kondisinya," jelasnya.

Karena tidak tahan dengan aksi bully Wasido pun memberanikan diri untuk melakukan perlawanan.

Dia mengatakan, pihak sekolah tengah menempuh jalur mediasi atas kasus perundungan ini antara kedua orang tua dari anak yang terlibat.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved