Biro Umrah Goldy Mixalmina Jelaskan Alasan Penundaan Keberangkatan Umrah
Skandal terungkap di Kabupaten Kudus, dimana 194 jamaah umrah merasa tertipu oleh biro umrah Goldy Mixalmina.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Beberapa waktu lalu, sebanyak 194 jamaah merasa tertipu oleh biro umrah di Kabupaten Kudus, yaitu Goldy Mixalmina, akibat terus menerusnya penundaan keberangkatan dari biro tersebut.
Menanggapi hal ini, pengacara biro umroh itu, Yusuf Istanto, menyatakan bahwa kegagalan keberangkatan jemaah disebabkan oleh kendala dari pihak Goldy Mixalmina.
Istanto menjelaskan bahwa selama lima tahun terakhir, biro umrah Goldy Mixalmina bekerjasama dengan rekanan asal Singapura untuk mengirimkan jemaah ibadah umrah. Namun, keberangkatan umrah yang seharusnya pada tanggal 18 Februari 2024 tidak dapat dilaksanakan karena masalah terkait tiket pesawat.
"Kami meminta maaf kepada para jemaah yang belum dapat berangkat. Selama lima tahun terakhir, kerjasama dengan Goldy Mixalmina sulit dihubungi," ujarnya.
Ia juga membantah isu bahwa pemilik biro kabur dan tidak bertanggung jawab.
"Oleh karena itu, Mas Laila mengejar keberadaan yang bersangkutan mulai dari kosnya di Batam, kantor di Singapura, hingga ke Arab. Jadi, masalahnya ada pada tiketing," terangnya.
Sebagai solusi, pemilik biro harus melakukan penjadwalan ulang jemaah yang akan diberangkatkan.
"Bukan untuk melarikan diri atau mengelapkan uang nasabah. Itu tidak. Jadi, demi kepentingan jemaah, hotel, dan lainnya, semua sudah terbayarkan," tegasnya.
Yusuf menyampaikan bahwa kliennya telah membeli 300 tiket pesawat bersama koleganya dari Singapura. Namun, ternyata koleganya hanya membayar uang muka, menyebabkan jadwal penerbangan jemaah umrah tidak dapat terlaksana. Meskipun kliennya telah melunasi.
"Sekitar 300 sudah dibeli, sudah dibayar, akan tetapi rekanan hanya membayarkan DP-nya, sehingga kode penerbangan tidak dapat dilaksanakan, ternyata hangus," jelasnya.
Sementara itu, Pemilik Goldy Mixalmina, Zyuhal Laila Nova, menyatakan akan bertanggung jawab menyelesaikan masalah ini.
"Apabila semuanya hangus, Insya Allah saya akan jual aset dan melakukan pencairan di bank untuk mengganti kerugian nasabah," tegasnya.
Nova juga menjelaskan alasan penundaan jadwal keberangkatan.
"Sebanyak 315 tiket sudah terbayar lunas pada 18 Februari 2024. Saat manasik, kami berusaha untuk melakukan pembaruan tiket pada tanggal 20, 24, dan 26 Februari 2024," jelasnya.
Namun, pada saat itu tidak ada Passenger Name Record (PNR), sehingga maskapai pesawat menyatakan bahwa tidak ada pelunasan.
"Total ada 194 jamaah yang gagal umrah, dengan kerugian sekitar Rp50 miliar," tambahnya. (Rad)
Mendadak Konser! Mendikdasmen Abdul Mu'ti dan Bupati Samani Duet Bareng Band Sekolah di SMAN 1 Kudus |
![]() |
---|
40 Guru Kudus dan Demak Dilatih Coding |
![]() |
---|
Berkas Perkara Dugaan Korupsi Rp571 Juta Kades Cendono Kudus Dinyatakan Lengkap |
![]() |
---|
Status Kasus Meninggalnya Warga Kesetrum Jebakan Tikus di Kudus Naik Jadi Penyidikan |
![]() |
---|
19 Pegawai Honorer di Kudus Batal Pengangkatan PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.