Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Evi Murka dan Lapor Polisi Anaknya Dibully Dipukul dan Dicambuk Gegara Tak Mau Tirukan Gaya Monyet

Kejadian mengerikan terjadi di Desa Lembang-Lembang, Kecamatan Limboro, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), pada Jumat (8/3/2024)

Editor: muh radlis
zoom-inlihat foto Evi Murka dan Lapor Polisi Anaknya Dibully Dipukul dan Dicambuk Gegara Tak Mau Tirukan Gaya Monyet
Tribun Jateng/M Syofri Kurniawan
BULLYING - Ilustrasi tindakan bullying atau penindasan kepada orang lain.

TRIBUNJATENG.COM - Kejadian mengerikan terjadi di Desa Lembang-Lembang, Kecamatan Limboro, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), pada Jumat (8/3/2024), ketika seorang anak berinisial AA (12 tahun) menjadi korban penganiayaan oleh teman sebaya di lingkungan sekolahnya.

Kasus ini mencuat setelah AA dan ibunya, Evi Albar (32), melaporkan kejadian tersebut di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Polman.

AA, yang datang didampingi ibunya, memberikan keterangan kepada polisi di Satuan Reserse Kriminal, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

Kejadian penganiayaan ini diketahui terjadi pada Rabu (6/3/2024), tiga hari sebelum laporan dibuat.

Korban, AA, mengalami luka memar dan goresan setelah dianiaya oleh temannya.

Ibunya mendokumentasikan luka tersebut dengan foto yang kemudian ditunjukkan kepada polisi.

Sebelumnya, AA juga menjalani visum di Puskesmas Limboro.

Evi Albar menjelaskan bahwa penganiayaan ini bermula dari aksi bullying di lingkungan sekolah.

AA menjadi korban bullying dan diminta untuk mempraktekkan gaya monyet.

Namun, saat menolak, teman sebayanya langsung melakukan pemukulan dan mencambuknya berulang kali di belakang sekolah.

"Pemukulan pertama setelah diancam, itu berada di depan kelas, tapi sempat didamaikan di sekolah," kata Evi Albar.

Namun, setelah didamaikan, AA dipanggil kembali ke belakang sekolah dan mendapat tindakan kejam berupa cambukan.

"Nanti diperiksa sama tantenya, baru luka-luka di bagian tubuh terlihat, saya keberatan," katanya lagi.

Evi menambahkan sejak kejadian penganiayaan ini, anaknya banyak murung.

Bahkan sudah tiga hari ini tidak mau lagi berangkat ke sekolah lantaran ketakutan.

Halaman
12
Sumber: Tribun sulbar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved