Wonosobo Hebat
Inilah Warung Lotek Legendaris di Wonosobo, Sudah Ada Sejak 1965, Lebih Dikenal Lotek Brukmenceng
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Di Kabupaten Wonosobo ada sebuah warung lotek legendaris yang menjadi langganan pejabat-pejabat hingga orang dari luar kota.
Lokasinya cukup dekat dengan pusat kota Wonosobo, yakni sekira 100 meter ke arah barat dari Kantor Kejaksaan Negeri Wonosobo lama atau di Jalan Serayu, Brukmenceng.
Warung sederhana ini milik Mbah Jami yang sudah ada sejak 1965.
Masyarakat Wonosobo lebih mengenalnya dengan lotek Brukmenceng.
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Bismo Wonosobo Ditutup Selama Ramadan
Baca juga: Tingkatkan Nilai Jual Tembakau, Pemkab Wonosobo Fasilitasi Pelatihan Blending Tembakau
Hal itu karena dulunya lokasi warung ini di sebelah jembatan yang tidak lurus atau orang menyebutnya brug menceng.
Saat ini, warung lotek ini dikelola oleh anak dan cucu Mbah Jami.
Anak Mbah Jami, Eni mengatakan, kondisi ibunya yang sudah tua tidak sanggup lagi mengurus warungnya.
"Bu Jami sudah di rumah terus karena sudah tua, usianya 85 tahun," ungkap Eni kepada Tribunjateng.com, Selasa (12/3/2024).
Resep yang masih otentik milik Mbah Jami tetap terjaga.
Hingga saat ini diturunkan ke anak cucunya yang menjadi kekhasan tersendiri dari warung ini.
Seperti lotek pada umumnya, bumbu lotek di sini terkenal dengan kekentalannya yang dibuat langsung pada sebuah cobek batu berukuran besar.
"Bumbu khasnya dibuat langsung saat ada yang pesan jadi masih segar," ungkapnya.

Baca juga: Ini Tiga Juara MTQ Tingkat Kabupaten Wonosobo, Pemenang Dikirim ke Provinsi Jateng
Baca juga: Telah Diresmikan MenPAN-RB, MPP Wonosobo Terus Komitmen Beri Pelayanan Maksimal kepada Masyarakat
Cita rasa dari lotek ini sangat mengena dengan bumbu yang medok, gurihnya kacang ataupun level pedas yang bisa disesuaikan.
Warung lotek di sini tidak mengunakan bumbu penyedap tambahan.
"Sering beli di sini, sayurnya segar-segar, cocok untuk yang diet dan suka sayur seperti saya."
"Bumbu di sini berbeda nggak seperti yang lain."
"Di sini lebih banyak dan kental," ungkap Dewi, pembeli.
Satu porsi lotek berisi berbagai sayuran rebus seperti kubis, kacang panjang, toge, lontong, tahu, timun, dan kerupuk.
Selain lotek di warung ini juga menjual rujak.
Setiap harinya warung lotek ini mampu menjual hingga 200 porsi.
Adapun satu porsi lotek dijual seharga Rp 15.000.
"Harga lotek di sini dulu banget dari harga Rp 600 berangsur-angsur naik hingga seharga Rp 15.000," tandasnya.
Warung lotek ini buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00. (*)
Baca juga: 134 Sekolah di Kabupaten Kudus Diperbaiki Tahun Ini
Baca juga: Pernikahan Lansia Subang: Aki Jaya Sempat Lupa Nama Calon Istri, Ijab Kabul Diulang Berkali-kali
Baca juga: Rp 1 Miliar Setiap Hari, Perputaran Uang Saat Tradisi Dandangan di Kudus
Baca juga: Persis Solo Singgung Anggaran Tandang Lawan PSIS Semarang, Waktu Sudah Mepet!