Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Demak Kudus

Dampak Banjir 2024 Sejumlah Pabrik di Jawa Tengah Terdampak Banjir, Buruh Terancam Tak Dapat THR?

Banjir yang menggenangi sejumlah daerah di Jawa Tengah beberapa hari ini turut berdampak pada mandeknya beberapa aktivitas usaha di kawasan tersebut.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Ketua Apindo Jateng, Frans Kongi. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Banjir yang menggenangi sejumlah daerah di Jawa Tengah beberapa hari ini turut berdampak pada mandeknya beberapa aktivitas usaha di kawasan tersebut.

Beberapa pabrik disebutkan mengalami kerugian, terutama yang berada di sekitar jalur Pantai Utara (Pantura) Demak-Kudus karena tidak bisa produksi sementara waktu.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Jawa Tengah Frans Kongi mengatakan, kondisi ini merupakan malapetaka bagi pengusaha. Ia mengaku khawatir kerugian dialami pengusaha ini akan berimbas pada sulitnya perusahaan membayarkan tunjangan hari raya (THR) kepada buruh.

"Ini puasa sebentar lagi kami mau bayar THR kepada karyawan. Kalau banjir begini sampai merugikan pengusaha, saya khawatir (kalau mereka sulit membayar THR).

Memang ini berat. Tapi kalau sampai terjadi, saya harap karyawan memahami dulu. Tapi harapan saya tidak terjadi, perusahaan berkomitmen memberi THR itu," kata Frans dihubungi Tribun Jateng, Senin (18/3/2024).

Menurut Frans, kerugian dialami pengusaha akibat banjir cukup signifikan terutama untuk industri-industri di Kabupaten Demak dan Kudus. Namun, saat ini ia sendiri belum bisa menyebutkan persis total kerugian tersebut.

Menurutnya kerugian terlihat saat ini yakni akibat transportasi yang lumpuh karena banjir, sehingga mengganggu aktivitas pengiriman bahan baku maupun produk. Di samping itu mesin-mesin dimungkinkan turut terendam banjir, turut menimbulkan kerugian.

"Jadi itu baru kita lihat di dalam pabriknya sendiri, apalagi kalau mereka itu misalnya sudah terikat dalam satu kontrak untuk menghasilkan barangnya, itu sudah terlambat.

Jadi kerugian itu cukup banyak. Jumlahnya belum bisa saya kemukakan, memang banyak dan ini kita sangat prihatin dengan bencana alam ini," ujarnya.

Frans lebih lanjut mengharap pemerintah lebih serius dalam menangani banjir dan terus melakukan antisipasi agar tidak terjadi lagi tanggul jebol.

"Tanggul-tanggul itu kalau tidak kuat, bisa mendatangkan kerugian besar. Ini sebenarnya bisa diantisipasi.

Kemudian soal bendungan yang dulu sudah menjadi perhatian pemerintah, itu harapan kami juga betul-betul serius karena ini bukan hanya sekali," imbuhnya. (idy)

Baca juga: Berkah Ramadan, Produk UMKM Asli Tegal Snack Djintoel Chips Laris Manis Omzet Naik Sampai Rp 50 Juta

Baca juga: Pemkab Karanganyar Libatkan BUMD Gencarkan Gerakan Pangan Murah, Masih Ada 10 Titik Lagi

Baca juga: Detik-detik Damkar Jaktim Lepaskan Kaleng Susu Nyangkut di Kepala Bocil 5 Tahun, Sambil Diajak Ngaji

Baca juga: Ini Langkah Pemkot Semarang Dalam Penanganan Pasca-Banjir

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved