Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Jalan Ahmad Yani Ditutup Imbas Pengerjaan Viaduk Gilingan, Solo, Jalan Perkampungan Padat

Sejumlah jalan perkampungan di sekitaran kawasan Viaduk Gilingan Solo dipadati pengendara dari pagi dan sore hari.

Tribun Jateng/ Mahfira Putri Maulani 
Kepadatan Kendaraan di Jalan Tentara Genie Pelajar di Kampung Nayu, Nusukan, Solo 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Sejumlah jalan perkampungan di sekitaran kawasan Viaduk Gilingan Solo dipadati pengendara dari pagi dan sore hari.

Hal ini imbas penutupan Jalan Ahmad Yani untuk revitalisasi Viaduk Gilingan. Setelah ditutup, Jumat (15/3) lalu, para pengguna kendaraan bermotor memilih mencari jalan alternatif melalui perkampungan. 

Terutama pada pagi dan sore hari, mayoritas pengguna kendaraan roda dua memilih Jalan Tentara Genie Pelajar di Kampung Nayu, Nusukan, Banjarsari.

Pantauan Tribunjateng.com di lokasi kemacetan mencapai 500 meter ke timur dan barat rel kereta api yang memotong jalan perkampungan tersebut.

Andi warga Mojosongo mengaku memilih melintas jalan lingkungan karena rute alternatif yang disiapkan seperti di Jalan D.I Pandjaitan, Jalan Monginsidi, dan Jalan Letjen S. Parman terpantau padat. 

"Banyak pengendara motor yang memang lewat sini. Soalnya kalau harus memutar pasti lebih jauh dan bisa lama karena macet," ujarnya .

Heru, pengendara lain mengaku kepadatan masih terjadi pada Selasa (19/3) meski tidak sepadat pada Senin (18/3) kemarin. Heru sendiri harus melintas di jalan tersebut untuk bekerja di Terminal Tirtonadi, Solo.

Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Ari Wibowo mengungkapkan memang ada pergeseran jam padat pada pagi hari.

Hal ini menimbang adanya perubahan jam masuk sekolah dan masuk kerja. Sementara pada sore hari, jam kepadatannya masih sama pada sore hingga menjelang petang. 

"Banyak pengemudi roda dua mencari jalur terdekat untuk menghindari jalur memutar atau kepadatan di rute pengalihan dengan melintas di rute alternatif seperti jalan-jalan lingkungan itu," katanya.

Pihaknya akan menempatkan sejumlah petugas agar persinggungan jalur alternatif dengan jalan utama itu bisa lebih kondusif dan aman saat dilewati pengguna jalan.

Ini penting dilakukan meminimalkan potensi kemacetan hingga kecelakaan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

"Kami siapkan petugas agar sirkulasinya lebih lancar. Terutama di rute-rute jalur alternatif yang juga banyak digunakan masyarakat untuk melintas. Soal di rute pengalihan situasinya juga terbilang padat, akan kami pantau dan intervensi lewat pengaturan APILL," ujarnya. (uti)

Baca juga: Kemenkumham Jateng Gelar Sosialisasi Layanan Fidusia

Baca juga: Penampakan Ular Piton 3,5 Meter yang Masuk ke Rumah Warga Brumbung Jepon Blora

Baca juga: Sedekah Sampah di Mejobo Kudus, Upaya Wujudkan Kebersihan Bernilai Ekonomi

Baca juga: Serikat Buruh Jawa Tengah Mulai Buka Posko Pengaduan THR, H-7 Lebaran Harus Sudah Cair

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved