Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kisah Pilu Nuraeni Siswi Kelas 2 MI Gendong Adik ke Sekolah, Pak Kades: Ibunya Sudah Meninggal

Ia viral setelah potretnya ke sekolah sambil menggendong adiknya yang masih bayi beredar di media sosial.

Editor: rival al manaf
Instagram @gerakmenebarkebaikan
Pantas Anak SD Tiap Hari ke Sekolah Sambil Gendong Adik, Hanya Hidup Berdua, Kades: Tidak Mau Pisah 

TRIBUNJATENG.COM - Kisah pilu dialami seorang siswi kelas 2 MI bernama Nuraeni.

Ia viral setelah potretnya ke sekolah sambil menggendong adiknya yang masih balita beredar di media sosial.

Dibalik potretnya yang viral itu fakta kehidupannya yang pilu diungkap Kepala Desa atau Kades setempat.

Nuraeni, merupakan murid kelas 2 MI Maddako, Desa Barania, Kecamatan Sinjai Barat.

Baca juga: Apa Itu Sesar Lembang? Diduga Penyebab Monyet Ekor Panjang Turun ke Permukiman Warga Viral di Medsos

Baca juga: Tunggu Viral Dulu Baru Mantan Bupati Jeneponto Kembalikan Mobil Dinas, Wakilnya Belum

Tiap hari, ia terpaksa membawa serta adiknya ke sekolah lantaran sang ibu sudah meninggal setahun lalu.

Momen Nuraeni membawa adiknya ke sekolah itu pun viral di media sosial, salah satunya diunggah di akun @gerakmenebarkebaikan.

Dalam video yang diunggah, Nuraeni yang duduk di kursi paling depan itu tampak menggendong adiknya yang tertidur.

Sambil menggendong adiknya, Nuraeni tampak tetap fokus menulis.

Foto lain, adik laki-lakinya yang bernama Akbar itu duduk di samping Nuraeni.

Ia tampaknya anteng ikut sekolah bersama dengan kakaknya tersebut.

Dalam keterangan disebutkan ibu Nuraeni meninggal akibat kanker.

Sewaktu ibunya masih hidup, Nuraeni lah yang merawat ibu beserta adiknya.

Nuraeni juga baru aktif sekolah setelah ibunya meninggal.

Kepala Desa Barania, Firman mengatakan ibu Nuraeni sudah meninggal sekitar satu tahun lalu.

Adik Nuraeni, bernama Akbar yang terpaksa harus dibawa ke sekolah.

Hal itu karena Akbar selalu menangis saat berpisah dengan Nuraeni.

“Sudah meninggal ibunya, kalau ini anak memang tidak mau pisah sama kakaknya, dia maunya diasuh sama kakaknya,” kata Firman, Selasa (19/3/2024), dikutip TribunJatim.com dari TribunTimur.

Setiap harinya, Nuraeni menempuh jarak 200 meter untuk ke sekolah.

Meski jaraknya terbilang jauh, bocah SD ini tidak pernah mengeluh menggendong adiknya ikut ke sekolah.

Adapun, Nuraeni hidup bersama ayahnya, Sanu, yang bekerja sebagai petani.

Keluarga Nuraeni pun termasuk kategori kurang mampu.

Lebih lanjut, Kades Barania itu juga menyebut tidak sedikit keluarga Nuraeni yang ingin mengasuh adiknya saat ia pergi bersekolah.

Namun Akbar yang menolak dan tidak ingin berpisah dengan kakaknya sejak ibunya meninggal dunia.

“Banyak keluarganya yang bisa mengasuh tapi memang tidak mauki kalau bukan kakanya yang jagaki,” katanya.

Sementara itu, kisah anak SD dibully karena bantu orangtua cari rongsokan juga sempat viral.

Dua bocah anak kembar tersebut adalah Lastri dan Lendri.

Setelah viral, Lastri dan Lendri ditemani sang ibu Rustini bertemu dengan Prabowo Subianto di rumah dinasnya di Jl. Widya Chandra, Jakarta Selatan, Jumat malam (8/3/2024).

“Jadi saya dengar kesulitan Ibu, putra Ibu diganggu, jadi saya tidak suka ada yang suka begitu.

Kita mau bertanggung jawab putra-putri Ibu,” ujar Prabowo, dikutip dari Tribun Medan, Sabtu (10/3/2024).

Prabowo kemudian memberi pesan pada Lastri dan Lendri agar tidak bersedih atas perundungan yang telah terjadi.

“Saya minta Lendri sama Lastri wajahnya harus gembira. Jangan bersedih gitu dong,” kata Prabowo.

“Kamu kenal saya?,” tanya Prabowo pada mereka.

“Pak Prabowo,” jawab Lastri.

“Pak Prabowo ini siapa?” tanya Prabowo.

“Presiden,” kata Lastri dan Lendri

“Belum, sekarang ini Menteri Pertahanan,” jawab Prabowo seraya tertawa bersama di ruang tamu kala itu.

Prabowo pada kesempatan itu juga turut memberikan bantuan perekonomian untuk keluarga Rustini dan anak-anaknya.

Prabowo kemudian memerintahkan sekretaris pribadinya, Rajif Sutirto mencarikan lahan bangunan guna mendirikan rumah layak huni yang di belakangnya terdapat pekarangan untuk ternak bebek dan itik.

“Ibu yang tabah. Lendri harus tabah, berani, nggak usah takut lagi dan ibumu nggak usah lagi khawatir.

Kita akan membantu membina Ibu.

Jadi, apakah buka warung, kalau bisa ada peternakan itik dibelakangnya atau bebek,” kata Prabowo.

Rustini pun merasa terharu dan mengucapkan rasa terima kasih ha kepada Prabowo.

“Terima kasih ya Pak, sudah dibantu,” tutur Ibu Rustini.

Di akhir pertemuan itu, Prabowo juga turut berpesan kepada Lastri dan Lendri untuk tidak trauma atas apa yang telah terjadi dan tetap menghormati profesi apapun.

“Lendri belajar yang bagus ya, ngga boleh lagi trauma atau apa, jangan malu juga.

Ibu mulia jadi pemulung daripada jadi maling atau koruptor.

Kita hormati orang-orang yang mau kerja.

Orang mau kerja itu mulia untuk memberi penghidupan,” kata Prabowo. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pantas Anak SD Tiap Hari ke Sekolah Sambil Gendong Adik, Hanya Hidup Berdua, Kades: Tidak Mau Pisah, 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved