Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Viral Curhat Dokter Amira, Temukan Pasien Siswi SD Sudah Hamil 8 Bulan Karena Ulah Kakak Kelas

Jarang keluar rumah, seorang siswi kelas 6 SD ternyata sudah hamil 8 bulan.

Editor: raka f pujangga
TikTok @dokteramiraobgyn
Dokter Amira ceritakan bocah kelas 6 SD hamil 8 bulan. 

TRIBUNJATENG.COM - Jarang keluar rumah, seorang siswi kelas 6 SD ternyata sudah hamil 8 bulan.

Kisah kehamilan bocah SD tersebut akhirnya viral di media sosial.

Pasalnya kehamilan bocah tersebut tanpa diketahui orang tuanya.

Baca juga: 10 Pria Rudapaksa Seorang Gadis hingga Hamil, Salah Satunya Anak Camat

Kisah ini diceritakan seorang dokter spesialis kandungan, bernama Amira.

Dokter spesialis kandungan tersebut membagikan cerita melalui akun TikTok @dokteramiraobgyn

Amira mengatakan, bocah perempuan berusia 12 tahun tersebut dibawa keluarganya ke rumah sakit untuk diperiksa, karena perutnya membesar.

Saat diperiksa dokter Amira, bocah tersebut ternyata sedang hamil 8 bulan.

"Pasien saya anak 12 tahun kelas 6 SD, dibawa sama keluarganya karena sudah hamil 8 bulan, 33 minggu lebih 3 hari," ucap dokter Amira dikutip TribunTrends dari TikTok, pada Kamis (21/3/2024).

"Tinggal beberapa saat lagi melahirkan," imbuhnya.

dokter Amira mengungkapkan yang menghamili bocah tersebut ternyata adalah teman sekelasnya.

"Yang melakukan siapa? Anak kelas 6 SD juga," kata dokter Amira.

"Jadi laki-laki kelas 6 SD," imbuhnya.

Mengetahui fakta tersebut, ibu dari bocah tersebut syok bukan kepalang.

Pasalnya sang anak dinilai tak pernah keluar rumah.

"Padahal ibu dari pasien ini bilang, anaknya tidak pernah keluar rumah, saya suruh keluar rumah aja enggak mau," ujar dokter Amira.

"Di rumah hampir 24 jam," imbuhnya.

Ternyata tanpa sepengetahuan orangtuanya, pelaku kerap datang ke rumah bocah tersebut.

Keduanya memanfaatkan waktu di saat orangtuanya tak ada di rumah untuk melakukan hal tak senonoh.

"Ibu merasa aman, lalu ditinggal-tinggal, dan terjadi hubungan dengan temannya," kata dokter Amira.

"Datang ke rumahnya, berhubungan di rumah itu, beberapa kali," imbuhnya.

Akibat hubungan terlarang tersebut, bocah itu akhirnya hamil.

Selama 8 bulan bocah perempuan tersebut berhasil menutupi kehamilannya dari orangtua.

"Baru ketahuan satu minggu lalu," kata dokter Amira.

Dikira Sakit Pencernaan, Ternyata Hamil

Cerita serupa juga pernah disampaikan dokter Intan Rachmita.

Kala itu dokter Intan Rachmita tengah magang di sebuah Puskesmas, di daerah pedalaman, di luar Pulau Jawa.

Sekitar pukul 20.00, ia didatangi oleh bocah perempuan berusia 13 tahun yang ditemani orangtuanya.

"Saat aku magang di Puskemas di luar pulau Jawa, dimana itu di daerah pedalaman," kata dokter Intan.

"Anak 13 tahun datang ke IGD Puskemas aku malam-malam," imbuhnya.

Kepada dokter Intan, bocah tersebut mengaku merasa mual dan lemas beberapa hari belakangan.

"Sekitar jam 8 malam bersama kedua orangtuanya, keluhannya adalah mual muntah dan lemas," ucap dokter Intan.

"Ibunya bilang anaknya sudah lima hari mual dan muntah terus, dan engga mau sekali makan dan minum," imbuhnya.

Dokter Intan lalu memeriksa fisik bocah tersebut namun terlihat normal.

Ia meminta perawat untuk memasangkan infus kepada bocah tersebut.

"Lalu kita lalukan pemeriksaan fisik, dan kelihatan normal-normal aja, tampak terlihat lemas," ucap dokter Intan.

"Kemudian aku minta perawat untuk pemesangan infus," imbuhnya.

Dokter Intan kala itu menduga bocah SMP itu mengalami gangguan pencernaan.

"Aku suspectnya ini anak ada gangguan pencernaan," kata dokter Intan.

"Ibunya juga cerita kalau anaknya punya riwayat sakit maag,"

"Lalu aku kasih obat anti mual," imbuhnya.

Namun perawat di puskesmas tersebut, curiga bocah tersebut mual dan muntah bukan karena maag.

Ia memberi ide kepada dokter Intan untuk melakukan tes kehamilan kepada bocah itu.

Mendengar hal tersebut, dokter Intan mengaku sangat kaget.

Ia khawatir menyakit perasaan orangtua bocah tersebut.

"Lalu perawat aku nyarankan untuk tes kehamilan," kata dokter Intan.

Perawat di puskesmas tersebut akhirnya mengajukan sejumlah pertanyaan ke bocah itu, mulai dari kapan pertama kali ia menstruasi dan kapan terakhir menstruasi.

Berdasarkan hasil wawancara singkat tersebut terungkap bocah itu ternyata terlambat menstruasi.

"Dari kelas 6 SD (pertama menstruasi)," ucap dokter Intan.

"Terus ditanya bulan ini udah dapat belum, belum katanya," imbuhnya.

Mengetahui anaknya telat menstruasi, ibunda bocah tersebut mulai terlihat syok.

"Saat itu ibunya udah mulai kaya mau histeris," kata dokter Intan.

Ayah anak tersebut kemudian mengajukan sebuah pertanyaan yang menohok.

Ia bertanya bocah tersebut habis berbuata apa.

Siapa sangka, mendengar pertanyaan ayahnya, bocah tersebut menangis histeris.

Ia tak menjawab pertanyaan ayahnya dan terus menangis sambil memeluk erat ibunya.

Sambil ditemani perawat, bocah tersebut akhirnya melakukan tes kehamilan menggunakan test pack.

Hasilnya sungguh mengejutkan, bocah itu ternyata positif hamil.

"Lalu bapaknya nanya, kamu habis ngapain?" ucap dokter Intan.

"Nangis lah dia histeris,"

"Dan hasilnya positif," imbuh dokter Intan.

Setelah diselidiki bocah tersebut ternyata nekat melakukan hubungan suami istri dengan kakak kelasnya.

"Jadi ternyata dia melakukan itu dengan kakak kelasnya yang sudah lulus dari SMP," kata dokter Intan.

Baca juga: Alasan Santriwati Buang Bayi Saat Salat Tarawih Berjamaah, Ternyata Malu Hamil di Luar Nikah

Dokter Intan kemudian menilai seluruh remaja di Indonesia, baik di kota maupun di pedalaman daerah, untuk mendapatkan sex education.

Dengan pendidikan seks yang baik diharapkan tidak terjadi lagi kehamilan remaja di luar pernikahan.

Pantauan TribunTrends, video tersebut viral dan sudah tonton lebih dari 3,6 juta kali. (*)

 

Artikel ini sudah tayang di Serambinews.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved