Berita Viral
Inilah Sosok Wanita Anak Kyai yang Membuat Preman Tobat, Tak Lagi Tiduri Ratusan Wanita
Inilah sosok wanita anak kyai, yang mampu membuat preman bertato tobat dan menyesali perbuatannya.
TRIBUNJATENG.COM - Inilah sosok wanita anak kyai, yang mampu membuat preman bertato tobat dan menyesali perbuatannya.
Preman bertato itu kini hijrah dan bahkan mengganti namanya.
Preman itu adalah pria asal Bali bernama Muhammad Khoiruddin.
Baca juga: Video Kecelakaan Truk Seruduk Odong-odong di Pantura Banyuputih Batang Penumpang Rombongan Pelayat
Baca juga: Nasib Sopir Truk Korban Perampokan, Dibuang di Pinggir Jalan Ternyata Masih Hidup
Baca juga: PLN Semarang dan LAZ Annur Saling Berbagi dengan Korban Banjir di Demak
Ia memiliki penampilan yang garang, dengan tato naga di bagian dada dan lengannya.
Namun kini telah menjadi maualaf.
Sebelum masuk Islam, Muhammad Khoiruddin dikenal sebagai Bli I Gede Swadiaya.
Dulu, Khoiruddin ia mengaku kebal dan sakti.
Bergaul dengan dukun sudah menjadi keseharian mantan preman ini di masa lalu.
Pada tahun 1997, ia sampai di Bali, merantau dari NTB.
Pada saat itulah dirinya memulai perjalanan hidup sebagai preman yang berkelahi di sana-sini.
Selain itu, dirinya juga mengaku telah mencoba berbagai jenis minuman keras atau miras.
"Saya waktu itu, tiada hari tanpa mabuk," kata Muhammad Khoiruddin.
Tentu, selain mabuk ia juga setiap hari meniduri wanita, berganti-ganti setiap harinya.
Kehidupan gemerlap sekaligus gelap ia jalani di masa dirinya masih menjadi preman.
Kendati demikian, ia mengenangnya sebagai pengingat agar dirinya tidak lagi kembali ke masa-masa itu.
Tak lupa ucapkan istighfar, diceritakanlah kisahnya yang kelam dulu.
"Astaghfiullah, bejat sekali saya waktu itu. Itu membuat murka Tuhan bahkan di agama saya terdahulu. Entah berapa ratus wanita yang saya tiduri," ujar dia, dikutip TribunJatim.com dari TribunnewsMaker.
Saat menceritakan masa kelamnya, sekilas terlihat penyesalan dari ekspresi wajahnya.
Muhammad Khoiruddin dulu dikenal sebagai penguasa kawasan Sadasari, Kuta, Bali.
Setiap hari ia hanya berusaha memenuhi nafsu duniawinya.
Meskipun setiap hari menikmati kenikmatan duniawi, namun kehidupan sebagai preman tentu bukan sesuatu yang selalu mulus.
Dulu dirinya pernah dikeroyok puluhan orang. Meskipun demikian, karena kesaktiannya ia mengatakan tidak terluka.
"Saya pernah dikeroyok puluhan orang dari kelompok lawan. Hingga saya dikubur di selokan dengan tumpukan bebatuan. Disangkanya saya mati," kata dia.
Akan tetapi, rupanya saat itu dirinya masih baik-baik saja. Ketika bangun, ia langsung mendatangi kelompok yang mengeroyoknya dan kembali berkelahi.
Pada tahun 1999, dirinya satu kos dengan pemuda bernama Muhammad Yusuf, seorang santri.
Meskipun saat itu Khoiruddin masih hidup dengan gemerlap dunia preman, Yusuf tak pernah menghakiminya.
Yusuf hanya mengingatkan Khoiruddin saat ia minum minuman keras, agar tetap menjaga kesehatannya.
"Kadang ia mengingatkan, jaga kesehatan jangan terus-terusan mabuk," kata dia.
Pada suatu hari, dirinya sedang mabuk tak jauh dari sosok Yusuf yang sedang shalat.
Samar-samar ia mendengar doa yang dipanjatkan teman kosnya itu.
"Dalam kondisi mabuk, saya kok mendengar lantunan bismillahirrohmanirrohin. Hati saya bergetar bahagia. Apa ini?" kata Khoiruddin.
Pada tahun 1999 akhirnya kesaktian Khoiruddin benar-benar diuji.
Ia kecelakaan karena teler setelah minum miras. Tanpa ada yang menolong, ia berusaha mengangkat motor yang menindihnya dengan mengucap astaghfirullah.
Kala itu, ia tak paham apa arti ucapan istighfar tersebut. Akhirnya, ia berhasil dan pulang ke kontrakannya. Di sana, dirinya bertemu Yusuf dan langsung minta masuk Islam.
Setelah itu Yusuf kaget dan meminta agar Khoiruddin untuk belajar Islam terlebih dulu sebelum menjadi mualaf.
"Dia bilang, mengislamkan kamu itu gampang, tetapi mengislamkan hatimu itu yang paling utama," ujar dia.
Kemudian semenjak saat itu, ia mulai belajar Islam. Di perjalanan, ia pun bertemu seorang wanita putri tokoh agama di Lombok Timur.
Ketika didekati, wanita itu meminta agar Khoiruddin langsung mendatangi ayahnya. Ia tidak ingin pacaran dan minta diseriusi.
Jiwa Khoiruddin pun tergerak, dengan berani ia mendatangi ayah wanita itu meskipun belum Islam.
Di sana, ia menjelaskan kalau dirinya sudah tertarik dengan Islam dan berniat menjadi mualaf. Bukan tiba-tiba ingin hijrah karena wanita.
"Kalau anak saya mau sama penjahat, bajingan, atau apalah, saya bisa apa? Kalau anak saya bahagia, saya bisa apa? Apalagi bisa membawa seseorang menuju kebaikan," kata ayah wanita itu, diceritakan ulang Khoiruddin.
Setelah itu, mantan preman ini pun menjadi mualaf dan menjalankan semua syarat sebagai pria Islam dewasa. Ia pun menikahi wanita itu.
Kini, sang mantan preman diketahui lebih mendalami ilmu agama Islam.
Selain itu, kini dirinya lebih dekat dengan kiai dan ulama, tak lagi berkutat di dunia gemerlap.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Dulu Tiduri Banyak Gadis, Preman Bertato Mantap Hijrah usai Naksir Anak Kyai, Camer: Saya Bisa Apa?,
Sosok Wanita Bersama Wahyudin Moridu dalam Mobil yang Disebut Hugel, Bukan Istri Sah? |
![]() |
---|
Permintaan Maaf Wahyudin Moridu Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Ingin Rampok Uang Negara Bersama Hugel |
![]() |
---|
Inilah Sosok Kapolsek di Kendal, Lagi Berduaan di Rumah Bu Guru PAUD, Digerebek Warga Jelang Subuh |
![]() |
---|
7 Fakta Wahyudin Moridu DPRD Gorontalo Viral Ngaku Mau Rampok Uang Negara, LHKPN Minus Rp 2 Juta |
![]() |
---|
Sosok Menpar Widiyanti Putri, Benarkah Minta Air Galon untuk Mandi Saat Kunker? Segini Kekayaannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.