Banjir Demak Kudus
226.601 Warga Jateng Terdampak Banjir, Presiden Jokowi Kunjungi Pengungsi Banjir di Demak
Presiden Jokowi mengunjungi posko pengungsian warga terdampak banjir di SMK Ganesa Demak, Jawa Tengah, Jumat, 22 Maret 2024.
Upaya perbaikan tanggul jebol ini akan semakin sulit kalau terjadi hujan di hulu Sungai Wulan. Secara otomatis perbaikan tanggul jebol akan semakin sulit karena konstruksi tanggul masih belum kuat. Dan itu menyulitkan karena perbaikan mensyaratkan adanya alat berat.
Sedot Genangan
Sementara itu Direktur Jenderal Sumber Daya Air di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bob Arthur Lombogia mengatakan, wilayah Kudus, Grobogan, dan Demak masuk dalam sistem sungai Seluna (Serang Lusi Juana). Dan banjir yang terjadi kali ini merupakan dampak meningkatnya debit pada sistem sungai tersebut.
Untuk penanganan jebol kali ini, pihaknya telah mengerahkan 9 ekskavator dan sejumlah alat berat lain misalnya buldoser. Selain itu pihaknya juga mengerahkan 17 unit pompa air untuk menyedot genangan banjir agar lebih cepat surut.
Dalam upaya penanganan banjir, kata Bob, pihaknya menemui kesulitan karena struktur tanggul masih lembek. Untuk mobilisasi peralatan dan sejumlah material penambal tanggul jebol pun akhirnya pihaknya kesulitan.
“Kami pasang tiang pancang 6 meter untuk penanganan tanggul kebol hilang karena ternyata kedalamannya 8 meter. Akhirnya kami pakai tiang pancang yang 9 meter,” kata Bob.
Sebelumnya pihaknya berjanji pada jebol kedua tanggul bisa tertutup pad Kamis 21 Maret 2024. Namun karena sulitnya medan akhirnya tanggul secara darurat bisa tertutup pada 22 Maret 2024 dinihari. Setelah tanggul tertutup secara darurat, pihaknya akan kembali melanjutkan pekerjaan memperbaiki struktur tanggul dan menyamakan ketinggiannya dengan tanggul sebelahnya.

226.601 Warga Terdampak
Rentetan bencana yang terjadi di Jateng sejak Januari hingga pertengahan Maret 2024 menyebabkan puluhan ribu warga Jateng mengungsi.
Bahkan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana menyebut ada 226.601 orang terdampak, 36.086 orang mengungsi, dan 15 orang meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi.
Ratusan ribu jiwa yang terdampak bencana itu tersebar di beberapa wilayah di Jateng. Nana juga mengatakan, Jateng merupakan daerah yang rawan bencana.
Hal itu mengacu pada data BPBD periode Januari hingga 14 Maret 2024, di mana 134 kejadian bencana, terdiri dari 61 angin kencang, 53 bencana banjir, 18 tanah longsor, dan 2 peristiwa kebakaran permukiman gedung melanda Jateng.
Ia pun merinci, dalam kurun waktu satu pekan, sejak 8 Maret hingga 14 Maret 2024, telah terjadi 30 bencana besar di Jateng.
"Tercatat sebanyak 14 bencana banjir dan 16 kejadian angin kencang terjadi di 20 kabupaten kota di Jateng," tuturnya, Rabu (20/3/2024).
Nana pun sempat meninjau sejumlah lokasi bencana pqda Senin (18/3) lalu. Beberapa wilayah yang ia tinjau yaitu Kabupaten Jepara dan Kabupaten Demak.
Senkom Mitra Polri Korda Banyumas Kirimkan Personel Pembersihan Paskabanjir Demak Bersama Bupati |
![]() |
---|
HAE IPB Komda Jawa Tengah Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir Demak |
![]() |
---|
Kejaksaan Agung RI Berikan Ribuan Paket Sembako Untuk Korban Bencana Banjir Pantura |
![]() |
---|
Komisi VIII DPR Gerah Banjir Demak, Kudus dan Sekitarnya Jadi Bencana Rutin, Soroti Masalah Ini |
![]() |
---|
Bantuan Korban Banjir Kudus Terus Mengalir, Kini Giliran PT PLN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.