Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Ramadan

Pesona Kafe Gethe di Kampung Sekayu Semarang, Jadi Andalan Warga Ngabuburit hingga Telusuri Sejarah

Pesona Kafe Gethe Semarang menjadi andalan sebagian warga untuk ngabuburit hingga menelusuri sejarah.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Idayatul Rohmah
Suasana Masjid Sekayu Semarang, Rabu (20/3/2024). 


Menurut Fachrurrozy, rutinitas tarawih ini sudah berlangsung lama di mana takmir masjid memberikan kebebasan bagi masyarakat yang ingin melaksanakan salat tarawih 20 rakaat ditambah witir 3 rakaat maupun tarawih 8 rakaat dan witir 3 rakaat.


Menurutnya warga sangat guyub, di mana perbedaan aliran tidak menjadi alasan untuk memecah belah kerukunan masyarakat.

 

“Tarawih masih sama, intinya 20 rakaat ditambah witir tiga rakat dengan pelaksanaan 8 rakaat dulu lalu diselipi kultum dan witir. Kemudian lanjut tarawih lagi dan witir (bagi yang menunaikan),” jelasnya.


Seperti masjid pada umumnya, seusai tarawih, warga melaksanakan tadarus bersama dengan pemisahan ruang antara laki-laki dan perempuan.


Biasanya, kata dia, selama ramadan akan khatam dua kali di mana perempuan dan laki-laki menggelar khataman berbeda.


Adapun selain rutinitas itu, pada ramadan kali ini disebutkan ada perbedaan dibandingkan biasanya. Ia menyebutkan, ramadan kali ini setiap sore hari digelar bazaar takjil oleh UMKM warga sekitar di sekitar masjid, mulai 16.30 sampai memasuki waktu maghrib.


"Ini kami gelar untuk meramaikan masjid. Ramadan ini bagaimana cara kita nguri-nguri masjid. Menjadikan masjid ramai. perdana tahun ini ada bazar takjil sore menjelang berbuka," ungkapnya.


Sementara itu, perkampungan Sekayu Semarang tampak hidup dengan berbagai aktivitas padat penduduk.


Sejumlah pendatang baik warga sekitar maupun pelancong melintasi kawasan itu dan sebagian singgah ke lokasi sarat sejarah yang dituju.


Tak jarang, pendatang juga mampir melihat dan berfotoria ke seberang bekas Kafe Gethe lama, yang terdapat relief sejarah Sekayu.


"Relief ini hasil karya seniman sekayu dibantu pemahat dari Borobudur dan batunya dari Borobudur. Itu bantuan APBD Kota Semarang," imbuh Ari.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved