Berita Semarang
Hasil Inventarisasi: BPBD Catat 45 Rumah Rusak Akibat Bencana di Semarang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mencatat ada 45 rumah rusak akibat bencana.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mencatat ada 45 rumah rusak akibat bencana. Ibu kota Jawa Tengah ini sempat diterjang banjir, longsor, dan angin kencang yang mengakibatkan pohon tumbang beberapa waktu lalu.
Sebanyak 45 rumah rusak tersebut terdiri dari tujuh rusak terdampak banjir dan 38 rusak akibat longsor dan pohon tumbang.
Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, kerusakan parah terjadi pada rumah yang tertimpa longsor dan pohon tumbang.
Pendataan kerusakan rumah dan infrastruktur akibat banjir masih dalam penghitungan. Setelah terhitung total, bantuan alokasi dari dana Belanja Tak Terduga (BTT) akan digelontorkan.
"Kerusakan rumah itu sedang kami hitung nilai kerusakannya, setelah itu kami ajukan usulan BTT," tutur Endro, Senin (25/3/2024).
Pelibatan organisasi perangkat daerah (OPD) yaitu, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, termasuk secara vertikal dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, dan pemerintah pusat.
Misalnya kerusakan Jalan Raya Kaligawe merupakan kewenangan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Jalan Woltermonginsidi di bawah kewenangan provinsi.
Menurutnya, masing-masing OPD teknis tersebut telah menghitung titik-titik kerusakan infrastruktur akibat bencana banjir beberapa waktu lalu. Khusus di Kota Semarang, pihaknya akan mengajukan usulan BTT.
"Jalan rusak relatif cukup merata karena hujan lalu menimbulkan genangan dampaknya aspal mengelupas. Misalnya jalan milik kota dan perkampungan akan menjadi kewenangan OPD sesuai dengan bidangnya," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, penanganan bencana harus dilakukan secara kolaboratif. Ita, sapaan akrabnya mengatakan, penanganan bencana memerlukan banyak pihak yang bergabung.
"Ini sangat berarti sekali bagi kami, bagi masyarakat Kota Semarang karena tidak mungkin kami Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sendiri yang memberikan bantuan," kata Ita.
Dua menambahkan, kolaboratif lintas instansi tersebut tak hanya dalam distribusi logistik bantuan saja. Koordinasi dengan sejumlah pihak tersebut menurutnya akan mempercepat proses penanganan hingga pasca-bencana.
"Setelah banjir juga akan dilakukan pembersihan, rehabilitasi rumah, dan fasilitas umum. Penanganan ini akan dilakukan secara kolaboratif. Nanti akan bersama-sama untuk melakukan penanganan pasca-banjir," katanya. (eyf)
Baca juga: Ini Kesiapan Pemkab Blora Sambut Pemudik Lebaran 2024
Baca juga: Sengkuyung Bersih-bersih SDN Banjarsari 02 Pati, Endapan Lumpur Tebalnya Capai 30 Sentimeter
Baca juga: BREAKING NEWS, Rafael Struick Siang Ini Terbang Nyusul ke Vietnam, Sudah Fit 100 Persen?
Baca juga: 60 Roket Diluncurkan Hizbullah ke Israel dengan Target Pasukan Brigade Golani yang Sedang Berlatih
Tak Percaya Polisi, Keluarga Iko Juliant Minta Buka 6 Rekaman CCTV: "Kalau Bilang Rusak Konyol!" |
![]() |
---|
Kota Semarang Kirim 28 ASN Berlaga di Pornas XVII Korpri 2025 |
![]() |
---|
Jejak Pabrik Rokok Tua Tjap Pompa Yang Pernah Jaya di Semarang, Ditelan Konflik Keluarga dan Zaman |
![]() |
---|
Rektor Unnes Tekankan Peran Akademisi Sebagai Penggerak Inovasi dan Penjaga Integritas |
![]() |
---|
Segini Jumlah Adegan yang Diperagakan Saat Rekonstruksi Kematian Janggal Iko Juliant Junior Unnes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.