Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Sosok Apri, Otak Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Lampung, Bikin Skenario Lewat Chat Buat Jebak Korban

Terungkap skenario pelaku pemerkosa siswi SMP di Lampung Utara, dijemput main futsal, malah berujung diperkosa bergiliran.

Editor: raka f pujangga
Kolase Ist Youtube
Pelaku pemerkosa siswi SMP di Lampung membuat korban menangis karena tak diberi makan. 

TRIBUNJATENG.COM - Terungkap skenario pelaku pemerkosa siswi SMP di Lampung Utara.

Terkuak cara para pelaku menjebak korbannya.

Seorang pelaku berpura-pura memberikan tumpangan pada korban, sedangkan yang lainnya menunggu korban.

Baca juga: Chat Terakhir Siswi SMP Diperkosa 10 Pria Sebelum Kejadian, Minta Tolong Tapi Dikira Bohong

Siswi SMP berinisial NA (14) itu disekap dan diperkosa selama tiga hari di sebuah gubuk.

Peristiwa itu terjadi di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara.

Korban disekap dan diperkosa secara bergantian oleh 10 pelaku.

Kondisi terbaru siswi SMP bernama Abel yang jadi korban pemerkosaan 10 pria di Lampung jadi sorotan. Abel bereaksi saat didatangi tim Hotman Paris di rumahnya guna mendapatkan bantuan hukum gratis.
Kondisi terbaru siswi SMP bernama Abel yang jadi korban pemerkosaan 10 pria di Lampung jadi sorotan. Abel bereaksi saat didatangi tim Hotman Paris di rumahnya guna mendapatkan bantuan hukum gratis. (kolase Instagram)

Para pelaku itu merupakan tetangga korban yang tinggal di lingkungan RT sama.

Namun dari 10 pelaku, hanya dua pelaku yang dikenali korban.

Kedua pelaku ini juga yang menjebak korban agar bisa diajak ke gubuk.

Mereka adalah Apri dan Dandi.

"Apri pacarnya teman, Dandi pernah suka tapi gak aku respon," kata NA dikutip dari Youtube Uya Kuya TV, Selasa (26/3/2024).

Korban dibohongi oleh pelaku dengan iming-iming akan mengantarkan pulang ke rumah untuk mengambil sepatu futsal.

Pada Rabu (14/3/2024), NA sedang berada di rumah neneknya.

Kemudian ia mendapat chat dari tersangka Apri, yang merupakan pacar dari temannya.

"Dia nanya 'kamu di mana?'," kata NA.

Kemudian NA pun menceritakan kalau di ingin latihan futsal.

Lalu ia diajak nongkrong Apri yang saat itu mengaku sedang berada di bedeng.

"Terus saya jawab lagi 'oh terus apa urusannya sama saya?' kata dia 'gapapa pengen ngajak kamu nongkrong aja'," jelas NA.

NA pun menolak ajakan Apri dengan alasan akan latihan futsal dan mengambil sepatu dulu ke rumahnya.

Namun Apri menyarankan NA untuk diantar Dandi.

"'Yaudah barengan sama Dandi aja, mumpung Dandi di bukit'," kata NA menirukan chat dari Apri.

Namun belum selesai mereka chat, kata NA, Dandi rupanya sudah ada di depan rumah dan mengajak mengambil sepatu.

NA sempat menolak tawaran tersebut karena sudah memesan ojek, namun dipaksa oleh Dandi.

"Terus kata dia 'ayo gapapa gak akan saya bawa ke mana-mana'," jelas NA.

Akhirnya NA pun menuruti ajakan Dandi, namun saat tiba di dekat rumahnya ia malah tancap gas.

Dandi pun beralasan kalau ia akan mampir ke rumah temannya dulu yang ada di dekat kebun, yang ternyata sudah ada 9 tersangka lainnya.

NA kemudian dipaksa untuk masuk ke dalam gubuk tersebut dan dicekoki miras.

"Terus dia orang make saya gilir-giliran, ganti-gantian," ungkap NA.

Bahkan menurut NA, orang yang pertama melakukan perbuatan bejat itu adalah sosok yang ia kenal.

"Apri itu yang pertama," tandasnya.

Menurut Kuasa Hukum NA dari Hotman 911, rupanya Apri dan Dandi memang sudah merencanakan penyekapan dan pemerkosaan terhadap korban.

Hal itu berdasarkan pengakuan Apri kepada penyidik.

"Sudah direncanakan 6 orang, 4 pelaku cuma ikut-ikutan," jelas Intan.

Keenam pelaku yang merencakan hal itu adalah Apri dan Dandi.

Sementara Dandi yang merupakan pelaku utama hingga saat ini belum ditangkap.

"Sudah targetnya kata Apri," jelas Intan lagi.

Bukan hanya disekap dan diperkosa, NA juga tidak diberi makan oleh para pelaku selama tiga hari berturut-turut.

"Tiga hari tidak dikasih makan, setiap dia bangun sadar dicekokin lagi, diancam mau dibunuh. Dikasih arak," jelasnya.

Kapolres Lampung Utara, Teddy Rachesna mengatakan, 6 pelaku sudah ditangkap.

Baca juga: Dipaksa Pakai Daster, Kisah Pilu Siswi SMP yang Diperkosa 10 Pria Selama 3 Hari di Gubuk

"Satu ditangkap inisial RR, kemudian 3 menyerahkan diri, diserahkan oleh orangtuanya yaitu MC, IS dan MR," jelas Teddy Rachesna.

Kemudian dua pelaku lagi ditangkap di Kabupaten Muara Enim.

"Untuk pelaku yang belum ditangkap ada 4, yakni MF, FH, HA dan RB," tandasnya. (*)

 

Artikel ini sudah tayang di Tribunbogor.com

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved