Trauma Berat, Dinas PPPA Dampingi Korban Dugaan Pelecehan Seksual Kakanwil Kemenag Sulbar

TRIBUNJATENG.COM - Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Barat telah menimbulkan dampak yang mendalam bagi korban yang terkena dampaknya.

Pengacara korban, Busman Rasyid, memberikan gambaran tentang kondisi kliennya saat ini yang tengah berjuang melawan trauma yang dialaminya.

Busman Rasyid mengungkapkan bahwa kliennya, yang merupakan korban dalam kasus tersebut, mengalami trauma yang sangat serius akibat insiden pelecehan seksual yang dialaminya.

"Yang jelas pasti dia (korban) dalam kondisi trauma," ungkap Busman saat dihubungi oleh Tribun-Sulbar.com melalui pesan WhatsApp pada Selasa, tanggal 26 Maret 2024.

Dalam upaya memberikan dukungan dan pemulihan bagi korban, Busman menyebutkan bahwa kliennya saat ini sedang mendapatkan pendampingan dan perawatan khusus dari tim yang ditugaskan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Sulawesi Barat.

"Korban juga sudah didampingi PPPA Sulbar (untuk mengetahui kondisi korban)," tambahnya.

Selain itu, Busman juga menegaskan bahwa dalam perkembangan kasus ini, jumlah saksi yang memberikan keterangan terus bertambah.

Kakanwil Kemenag Sulbar Syafrudin Baderung dilaporkan pegawainya ke Polda Sulbar atas kasus pelecehan seksual, Kamis 14 Maret 2024.

Syafrudin Baderung dilaporkan atas kasus dugaan pelecehan seksual termasuk lewat video call seks (Vcs) ke pegawainya inisial I.

Terlapor SB dituding melancarkan aksi bejatnya dengan memaksa.

Polda Sulbar juga sudah melakukan gelar perkara atas laporan tersebut.

Namun penyidik belum mengumumkan hasil gelar perkara.

"Masih butuh proses lebih lanjut pengumpulan bukti dan saksi-saksi," kata Kasubdit PPPA Ditkrimum Polda Sulbar Kompol Asrina.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul Korban Dugaan Pelecehan Seksual Kakanwil Kemenag Sulbar Dalam Pendampingan PPPA, Alami Trauma