UPDATE Pabrik Pil Koplo di Semarang, Wilayah Edar Lintas Pulau, Mulai Jawa, Bali Hingga Kalimantan

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Produksi pil koplo beromzet triliunan rupiah di Kota Semarang berhasil dibongkar aparat gabungan.

Dalam produksinya, pabrik di Semarang tersebut bisa menghasilkan jutaan butir pil koplo.

Pil koplo yang diproduksi terdiri dari Hexymer, Trihexypenidyl dan Tramadol merk Alfa Generik.

Hasil penyelidikan sementara, wilayah edar obat-obatan ilegal jenis pil koplo pabrik Semarang ternyata lintas pulau. Barang haram ini tak hanya beredar di wilayah Pulau Jawa saja, namun juga diedarkan hingga Bali dan Kalimantan. 

"Nilai barang bukti yang disita petugas ditaksir sekitar Rp 321 miliar," ujar salah seorang penyidik BPOM yang enggan disebut namanya saat dihubungi tribunjateng.com, Selasa (26/3/2024).

Baca juga: BREAKING NEWS : BPOM Gerebek Pabrik Pil Koplo Omzet Triliunan di KIC Semarang, Hasil Lidik Bekasi

Seperti diberitakan Tribun Jateng, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Deputi 4 BIN gerebek produsen pil koplo di wilayah Kawasan Industri Candi Semarang.

Penyidik BPOM enggan disebut namanya mengatakan pengungkapan itu berawal adanya pemeriksaan serentak bersama tim intelejen,BAIS, dan BPOM di Bekasi Jawa Barat. Pada lokasi itu ditemukan distributor pil koplo.

"Obat terlarang itu diangkut menggunakan truk dan mobilitasnya Bekasi Semarang," ujarnya saat dihubungi tribunjateng.com, Selasa (26/3/2024).

Menurutnya, lewat proses itu akhirnya diambil kesimpulan bahwa Semarang merupakan tempat produksinya. Pihak intelejen menduga bahwa terdapat tindak pidana di Semarang.

"Setelah informasi itu A1 kami turun gabungan. Setelah ditelusuri ternyata benar ada tempat untuk produksi dan distribusi di kawasan candi sehingga penyidik melakukan operasi," jelasnya.

Kapolsek Ngaliyan Semarang, Kompol Indra Romantika mengatakan dari tiga gudang yang digerebek, salah satunya dijadikan pabrik pembuatan pil koplo yang lengkap dari bahan baku hingga mesin produksi dan pengering.

Menurutnya, izin yang diberikan memang untuk gudang. Namun ternyata dalam praktiknya disalahgunakan oleh penyewa.

"Ada tiga blok, 5, 6 dan 3," kata Kompol Indra Romantika kepada wartawan, Selasa (26/3).

Terpisah Kepala BPOM Semarang Lintang Purbalingga Jaya belum merespon terkait penggerebekan pabrik pil koplo itu.

Tribunjateng.com telah berusaha menelpon dan mengirimkan pesan melalui WhatsApp namun belum ada respon.