Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pabrik Pil Koplo Beromzet Triliunan

BPOM Upayakan TPPU Ungkap Orang Berpengaruh Terkait Pabrik Pil Koplo di Semarang

BPOM akan melakukan upaya Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Ia memastikan adanya orang berpengaruh akan menghalang-halangi di balik pengungkapan

Hermawan Endra
Penampakan pil koplo yang diproduksi di Kawasan Industri Candi Gatot Subroto Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang yang disita Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Rencana gelar perkara atau press release terkait pengungkapan pabrik pil koplo berniliai triliunan rupiah berlokasi di Kawasan Industri Candi (KIW) Ngaliyan, Kota Semarang, Senin (25/3), batal digelar pada Rabu (27/3) pagi. Pembatalan acara tersebut tanpa adanya keterangan yang jelas.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang telah menjadwalkan pada Rabu (27/3) pukul 07.00 untuk memberikan keterangan hasil dari penggerebekan pabrik pil koplo di Kawasan Industri Candi Gatot Subroto Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.

Para awak media pun telah menunggu di salah satu pabrik di Kawasan Industri Candi, tempat berlangsungnya acara. Namun setelah ditunggu cukup lama, acara jumpa pers tersebut batal dilaksanakan.

Penelusuran Tribun Jateng, pembatalan jumpa pers tersebut dibatalkan secara mendadak. Informasi yang beredar, hal itu disebabkan karena adanya tekanan dari oknum yang tidak bertanggung jawab.

Padahal meja konferensi telah disiapkan Direktur BBPOM yang ada di lokasi langsung meninggalkan pabrik pil koplo itu.

BPOMSemarang melalui grup Whatsappnya mengajak awak media hadir konferensi pers di gudang tiga di kawasan industri itu pada pukul 07.00. Bahkan kepala balai berkenan memberikan statemen.

"Teman teman media, besok pagi silahkan merapat ke gudang 3, jam 07.00. Ka Balai berkenan memberikan statement," ujarnya penyidik enggan disebut namanya.

Menurut penyidik, dibatalkannya konferensi pers karena adanya intervensi dari orang mempunyai pengaruh besar. Namun pihaknya enggan memberitahukan orang itu.

"Kami manusiawi posisi kami juga pengen aman dan tidak terancam. Kami dapat intervensi dari orang memiliki pengaruh menggeser orang," tuturnya.

Terkait pengungkapan kasus itu, hingga saat ini tidak ada pelaku yang tertangkap. Bahkan, saat ini BPOMmasih mencari pelaku.

"Kenapa kok tidak ada pelaku yang tertangkap? Saat kami datang, pekerja ini sudah pulang bahkan mesin pengolah obat itu saat kami datang masih anget," ujarnya.

Awal pengungkapan hingga saat ini tidak ada Polisi ikut menyelidiki perkara itu. Bahkan, pihaknya telah mengajak polisi namun tidak ada yang datang.

"Sampai sekarang ini lho tidak ada yang datang. Adanya BAIS, sama tim intelejen," tuturnya.

Pihaknya masih berusaha mengungkap siapa pelaku utama pabrik pil koplo.

BPOM akan melakukan upaya Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved