Pabrik Pil Koplo Beromzet Triliunan
Pengakuan Mantan, Pil Y Lebih Disukai Pengguna Obat Terlarang Dibandingkan DMP
Dalam penggrebekan tim gabungan menyita 500 ribu pil terlarang berlogo Y dan DMP. Lalu, apa sebenarnya pil berlogo Y dan DMP tersebut?
Penulis: budi susanto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kota Semarang geger dengan penggerebekan pabrik obat terlarang. Pabrik tersebut berada di Kawasan Industri Candi, Gatot Subroto, Ngaliyan.
Tim gabungan, BIN, BPOM dan Bais juga melakukan pemeriksaan di pabrik tersebut beberapa waktu lalu.
Dalam penggrebekan tim gabungan menyita 500 ribu pil terlarang berlogo Y dan DMP.
Lalu, apa sebenarnya pil berlogo Y dan DMP tersebut?
Informasi yang dihimpun Tribunjateng.com, pil dengan logo Y atau pil putih merupakan jenis obat keras. Pil tersebut boleh dikonsumsi dengan syarat memperoleh resep dokter.
Pil logo Y biasanya digunakan sebagai obat penenang bagi pasien gangguan jiwa.
Baca juga: BPOM Upayakan TPPU Ungkap Orang Berpengaruh Terkait Pabrik Pil Koplo di Semarang
Baca juga: Polda Jateng Sebut Tak Ada Polisi yang Tahu Soal Pabrik Pil Koplo di Semarang
Tak hanya itu, pil berlogo Y juga digunakan untuk satwa alias binatang buas seperti anjing dan sejenisnya.
Sementara pil kuning berlogo DMP familiar dengan sebutan dextro atau Dekstrometorfan. Pil DMP sejatinya merupakan obat terbatas golongan antitusif.
Namun jika salah dalam penggunaan bisa menimbulkan efek berbahaya bagi kesehatan. Apalagi sampai pada tingkat intoksikasi atau overdosis.
Dekstrometorfan dapat menyebabkan hipereksitabilitas, kelelahan, berkeringat, bicara kacau, hipertensi, serta dapat menyebabkan depresi sistem pernapasan.
Lebih dalam mengenai dua obat terlarang tersebut, Tribunjateng.com berbincang dengan mantan pengguna pil Y dan DMP.
Sebut saja Rizal, yang sempat kecanduan mengonsumsi dua pil tersebut. Ia menerangkan, pil y lebih disukai pengguna obat terlarang dibandingkan DMP.
Hak tersebut lantaran effek yang dihasilkan oleh pil Y setelah dikonsumsi.
"Kalau Y lebih rileks, beda dengan DMP," jelasnya, Rabu (27/3).
Meski demikian, efek samping dua pil tersebut sangat berbahaya.
Rizal berujar, selain ketagihan pengguna akan merasa lemas, gelisah hingga jantung berpacu cepat.
Bahkan bisa mengakibatkan sekujur badan sakit jika sudah tak mengonsumsi kembali.
"Dari sana saya hampir gila, untuk itu saya memutuskan berhenti," jelas Rizal yang pernah mengikuti rehabilitasi obat terlarang.
Meski demikian, Rizal berujar hingga kini masih banyak anak muda yang mengonsumsi dua pil tersebut. Hal tersebut lantaran murahnya harga pil terlarang berlogo Y dan DMP.
Bahkan harga pasaran gelap dikatakan tak sampai Rp 25 ribu untuk 10 pil.
"Kalau pengguna menyebutnya satu papan berisi 10 tablet. Pil Y sering disebut pil kopi, karena saat mengonsumsi dibarengi dengan kopi panas," terangnya.
Ia menuturkan, penjual biasanya tertutup dan hanya mau bertransaksi dengan komunitas atau perorangan yang sudah dikenal. Namun untuk mendapatkan pil Y dan DMP di pasar gelap masih mudah.
"Kalau DMP itu dextro biasanya disebut pil kirik atau pil anjing. Pengguna yang sudah lama bisa mengonsumsi belasan bahkan puluhan pil DMP dalam sehari, ada pula yang dicampur dengan pil Y. Yang jelas sangat berbahaya bagi kesehatan saya sudah merasakannya," imbuhnya. (bud/tribun jateng cetak)
Siapa Pemilik Pabrik Pil Koplo Omzet Triliunan di Semarang? IPW Jelaskan Cara Menelurusinya: Ketemu |
![]() |
---|
Dalam Setahun 2 Pabrik Ekstasi dan Pil Koplo Skala Besar Berdiri di Semarang, IPW: Operasi Bocor |
![]() |
---|
UPDATE Pabrik Pil Koplo di KIC Gatsu Tanpa Ada Orang, IPW : Siapa Pemilik Gedung dan Penyewanya |
![]() |
---|
Kesaksian Warga Sekitar Pablik Pil Koplo Fenomenal Semarang, Setahun Beroperasi, Penuh Kejanggalan |
![]() |
---|
Pabrik Pil Koplo Beromzet Triliunan Rupiah di Semarang Berkedok Bengkel: Tapi Kok Badan Putih Semua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.