Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Semua Kaca Jendela Dilakban! Warga Kudus Persiapan Adu Sound Horeg Malam Takbiran

Dalam rangka menyambut malam takbir Idul Fitri 2024, warga Desa Kutuk, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, mulai bersiap dengan cara unik.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM/Rezanda Akbar D
Revan Warga Desa Kutuk Undaan Kudus saat melakban jendela rumah warga untuk antisipasi agar tidak pecah saat pawai sound horeg. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Penduduk Desa Kutuk di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, mulai giat menempelkan lakban pada kaca dan jendela rumah mereka.

Kegiatan ini bertujuan sebagai persiapan untuk pawai kemeriahan sound horeg yang dijadwalkan berlangsung pada malam takbir di desa tersebut.

"Kami menggunakan lakban untuk mencegah kaca pecah selama pawai takbiran. Ini hanya tindakan pencegahan," kata Revan, salah satu penduduk Desa Kutuk, yang tengah menyiapkan kaca rumahnya dengan lakban pada hari Senin, 8 April 2024.

Beberapa truk sound horeg yang sudah terparkir di beberapa gang Desa Kutuk Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Sound horeg akan digunakan pada saat malam takbir untuk memeriahkan acara
Beberapa truk sound horeg yang sudah terparkir di beberapa gang Desa Kutuk Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Sound horeg akan digunakan pada saat malam takbir untuk memeriahkan acara (Rezanda Akbar)

Menurut Revan, lakban untuk kegiatan ini telah disediakan oleh komite penyelenggara.

Ia juga menyatakan bahwa tradisi sound horeg telah menjadi bagian dari perayaan tahunan.

Berita sebelumnya menyebutkan bahwa takbiran merupakan tradisi malam sebelum Idul Fitri yang dirayakan secara luas di Indonesia, termasuk di Kabupaten Kudus.

Pada tahun 2024, perayaan malam takbir di Desa Kutuk, Undaan, Kabupaten Kudus, diadakan dengan sangat meriah.

Ini dikarenakan setiap masjid dan mushola di Desa Kutuk telah mempersiapkan sound horeg yang diperoleh dari Jawa Timur.

Banyak rumah telah menempelkan lakban pada jendela untuk menghindari kerusakan saat pawai sound horeg berlangsung.

Sound horeg dijadwalkan untuk berkumpul di lapangan Desa Kutuk pada malam takbir, dengan perkiraan sekitar 20 unit sound horeg akan ikut serta.

"Kami menyewa sound horeg ini selama tiga hari hingga malam takbir. Sound ini mewakili masjid dan mushola untuk diikutsertakan dalam pawai takbir," ujar Muhammad Nuryadi, perwakilan Mushala Rodutuluma, Desa Kutuk, pada Senin, 8 April 2025.

Biaya sewa sound horeg berkisar antara Rp15 juta hingga Rp50 juta, tergantung pada jumlah dan lampu yang digunakan.

Imam telah memberikan uang muka sejak tahun sebelumnya, dan pembayaran dilunasi dari iuran warga.

Biaya tersebut ditanggung oleh kontribusi dari pemuda dan orang tua, sedangkan warga kurang mampu tidak dibebankan.

Kepala Desa Kutuk, Supardiyono, mengatakan bahwa malam takbir tahun 2024 diharapkan akan lebih meriah dibandingkan tahun sebelumnya karena tidak ada lagi pembatasan akibat Covid-19. Sebanyak 20 masjid dan mushola dijadwalkan untuk ikut serta dalam pawai keliling desa.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved