Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UIN Saizu

Menyambut Hari Kemenangan, Rektor UIN Saizu: Idul Fitri Modalitas Meraih Prestasi

Umat Islam akan menyambut Hari Kemenangan, setelah sebulan penuh berpuasa Ramadan. Rektor UIN Prof KH Saifuddin Zuhri Purwokerto, Prof Dr H Ridwan MAg

Editor: Editor Bisnis
IST
Menyambut Hari Kemenangan, Rektor UIN Saizu: Idul Fitri Modalitas Meraih Prestasi 

 

TRIBUNJATENG.COM - Umat Islam akan menyambut Hari Kemenangan, setelah sebulan penuh berpuasa Ramadan. Rektor UIN Prof KH Saifuddin Zuhri Purwokerto, Prof Dr H Ridwan MAg menilai, Idul Fitri menjadi modalitas umat Islam meraih prestasi.

"Idul Fitri berarti kembali pada naluri kemanusian yang murni, kembali pada keberagamaan yang lurus, dan kembali dari seluruh praktik kotor yang bertentangan dengan jiwa manusia yang masih suci," ungkapnya, Selasa (9/4/2024).

Lebih lanjut Prof Ridwan juga berpandangan, Hari Raya Idul Fitri dimaknai sebagai kembalinya seseorang kepada fitrah asalnya yang suci, sebagaimana ia baru saja dilahirkan dari rahim ibu.

"Adalah salah apabila Idul Fitri dimaknai hanya dengan perayaan kembalinya kebebasan makan dan minum," ungkapnya.

Menurut akademisi yang aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan itu, derajat kesucian seseorang akan ditentukkan dengan kualitas ibadah puasa Ramadan yang ia lakukan, sebagai madrasah ruhiyah atau training spiritual.

"Puasa adalah Halal bi Halal dengan Allah untuk melebur dosa yang berhubungan dengan Allah SWT. Sedangkan kegiatan silaturahim paska Idul Fitri adalah Halal bi Halal dengan manusia untuk melebur dosa sesama manusia," terangnya.

Dikatakan, jika dosa dengan Allah dan manusia sudah lebur, maka pantas Nabi Muhammad SAW menyebut, orang tersebut seperti bayi yang baru lahir suci tidak bernoda.

"Halal bi Halal adalah hubungan meminta dan memberi maaf untuk meraih kesucian dan kebersihan jiwa. Halal Bi Halal seharusnya bukan siklus tradisi tahunan, tetapi aktivitas harian paska Ramadan sebelas bulan ke depan," jelas Prof Ridwan.

Dia mengingatkan, memasuki Bulan Syawal, dengan bekal menatap sebelas bulan ke depan dengan kembali pada kesucian ruhani atau Idul Fitri, dan semangat spiritualitas setelah melakoni training spiritual Ramadan.

"Maka ini menjadi modalitas penting untuk meraih sebanyak-banyaknya prestasi sebagai legacy hidup di dunia," harapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved