Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Lebaran 2024

Kisah Perjuangan Keluarga di Semarang Tiap Lebaran Ziarahi Makam Tenggelam di Laut, Mantu pun Syok

Kisah bakti pada almarhum orangtua, keluarga Dani Rujito ziarah ke makam yang sudah tenggelam di pesisir Tambakrejo Tanjung Mas Semarang Utara.

|
dok pribadi.
Dani Rujito bersama keluarganya berziarah ke makam ayah dan kakeknya yang sudah berubah menjadi air laut di  pesisir Tambakrejo, Kota Semarang, Rabu  (10/4/2024). 

Di samping itu, terjadi kenaikan permukaan air laut.Hal itu diperparah dengan masifnya pengambilan air tanah.

"Kalau itu dihentikan mungkin saja kawasan permukiman tenggelam dapat terhindar," bebernya.

Ia mengatakan, penanganan kampung pesisir agar terbebas dari rob juga tidak dapat dilakukan secara sepotong -potong atau parsial saja.

Tetapi dilakukan secara holistik agar kondisi permukiman pesisir kian tenggelam dapat dihindarkan.

"Jangan bangun yang berat-berat di pesisir seperti kawasan industri, kalau sudah ada ya berhentilah karena dari industri itu kebutuhan air tanah juga dikuras habis," tegasnya.

Ia menilai, konservasi mangrove menjadi solusi dari persoalan tersebut.

Konservasi mangrove di pesisir Semarang sebenarnya sudah masuk dalam Peraturan Gubernur Jateng (Pergub) Nomor 24 tahun 2019.

Beberapa poin dalam Pergub menyebutkan, Pemprov Jateng menargetkan rehabilitasi ekosistem mangrove seluas 750 hektare dari tahun 2019 hingga 2023.

Tercatat di Kota Lumpia ada 62,9 hektare lahan magrove yang hendak dilakukan konservasi.

Hanya saja, lanjut Mila, praktik konservasi mangrove di lapangan belum ada langkah sistematis yang dilakukan pemerintah.

Padahal mangrove menjadi solusi tahan lama dibandingkan bangunan infrastruktur.

"Tanggul laut bukan solusi yang bersifat temporer, harus dibarengi dengan konservasi mangrove," paparnya.

Menurutnya, konservasi mangrove perlu dilakukan secara kombinasi, artinya boleh dilakukan pembuatan tanggul laut tapi bersifat sementara.

Hal itu melihat kondisi pesisir Semarang di dua kecamatan tersebut yang sudah alami abrasi parah.

"Di belakang tanggul nantinya dilakukan konservasi mangrove secara masif sehingga ketika tanggul itu pecah sudah terbentuk sabuk mangrove," tuturnya. (Iwn)

Baca juga: Dekatkan Diri dengan Masyarakat di Hari Lebaran, Bupati Wonosobo Adakan Open House di Pendopo

Baca juga: Hari Raya Idul Fitri, Wali Kota Aaf Berharap Keberkahan Menyelimuti Kota Pekalongan

Baca juga: Unggahan Terbaru Ayu Ting Ting Dibanjiri Komentar Netizen Pertanyakan Keberadaan Fardhana Sebenarnya

Baca juga: Kondisi Terkini GT Kalikangkung Kembali Meningkat : Aktivitas Warga Silaturahmi dan Wisata

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved