Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Emosi Begitu Menggebu, Selain Bunuh Istri dan Anak, Suganda juga Incar Nyawa Majikan, Tapi. . .

Motif Suganda membunuh istri dan anak majikannya. Ia mendatangi rumah korban dengan emosi yang menggebu-gebu

Editor: muslimah
KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA
Polisi saat membawa dua jenazah korban pembunuhan di Jalan Macan Lindungan, RT 03, RW 03, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat I Palembang, Senin (15/4/2024). 

TRIBUNJATENG.COM - Motif Suganda membunuh istri dan anak majikannya. 

Ia mendatangi rumah korban dengan emosi yang menggebu-gebu.

Ia juga sempat berencana membunuh majikan prianya namun terkendala.

Kini, Suganda harus mempertanggungjawabkan perbuatan kejinya.

Baca juga: Selamat, Satir Sopir Bus Bawa Penumpang Makan di Rumah Mertua Naik Jabatan, Ternyata Sempat Takut

Baca juga: Buntut Panjang Duel Maut Paman vs Keponakan di Sawah, Ada Isu Pihak Korban Akan Serang Balik

Seorang pria di Palembang bernama Suganda, nekat membunuh istri dan anak majikannya yakni Wasila (40) dan FA (16) gara-gara tersinggung sering dibercandai soal gaji.

Pembunuhan ini terkuak, usai kedua korban ditemukan sudah bersimbah darah dalam rumah, yang berlokasi di Jalan Macan Lindungan Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat I, Senin (15/4/2023).

Wasila ditemukan tewas tergelatak di garasi rumahnya, dalam kondisi pengki besi masih menancap di kepala.

Sementara anak perempuannya, FA ditemukan tewas dengan luka tusukan di dalam kamar.

Berdasar penelusuran polisi, sejauh ini tindakan keji pelaku dipicu oleh dendam kepada keluarga korban.

Suganda, diketahui merupakan anak buah suami dan ayah korban bernama Anung Kurniawan.

Sehari-hari, Suganda bekerja untuk membantu Anung menjual bunga taman di Sukarno Hatta.

Kepada penyidik, Suganda mengaku dendam lantaran seringkali dibercandai ketika hendak meminta gaji.

"Galak dikolake, seperti ngemis kalau minta gaji, setiap datang kerumah jawabanya tidak ada,"ujar Suganda melansir dari cuplikan video didapatkan redaksi Tribunsumsel.com, Selasa (16/4/2024).

Selain kesal sering dibercandai soal gaji, pelaku mengaku emosi karena korban sempat memberikan gajinya kepada orangtua pelaku.

Pelaku mengaku, sempat berhenti bekerja dengan suami atau ayah korban selama dua bulan.

Rasa kesalnya semakin menjadi-jadi saat suami atau ayah korban, memberikan uang gajinya kepada orangtuanya dengan nominal tak sesuai.

"Sakit hati emak (Ibu-red) dienjok cuma 1 juta 500 ribu, padahal borongan pohon sepakat Rp 3 juta,"ujarnya.

Dengan emosi yang menggebu-gebu, Suganda mendatangi rumah Anung dengan membawa pisau.

Memakai jasa ojek online, Suganda mengajak salah satu rekannya bernama Hendro mendatangi rumah yang berlokasi di jalan Macan Lindungan Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat I, Senin (15/4/2023).

Di rumah Anung itu, pelaku pun lalu bertemu dengan kedua korban.

Awalnya, pelaku melakukan penganiayaan terhadap Wasila istri Anung.

Hendro bertugas untuk memantau keadaan di luar rumah, saat peristiwa pembunuhan itu terjadi.

FA anak korban yang berada dalam kamar, sempat menelepon ayahnya.

Hal ini rupanya diketahui oleh pelaku, sehingga nyawa FA pun ikut lenyap di tangan pelaku.

Berdasar keterangan pelaku, pelaku masih berada di lokasi tersebut saat Anung alias suami dan ayah korban pulang ke rumah dan menggedor pintu.

Saat itu, pelaku juga berencana ingin membunuh Anung. 

Akan tetapi menyadari bahwa Anung datang bersama orang lain, pelaku melarikan diri lewat pintu belakang.

Tak butuh waktu lama, Suganda pun berhasil ditangkap polisi sehari kemudian yakni pada Selasa (16/4/2024). 

(TribunJakarta.com)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved