Jabatan Kepsek Safrin Zebua Dicopot! Bisa Jadi Segera Dipecat, Pukulannya Bikin Mati Siswa SMK
Beginilah nasib Safrin Zebua si kepala sekolah SMK di Nias Selatan yang bikin nyawa Yaredi melayang. Dia terancam dipecat.
Keluarga Yaredi (17 tahun), seorang siswa di Nias Selatan, Sumatera Utara, yang diduga meninggal setelah mengalami kekerasan fisik dari kepala sekolah, menyerukan keadilan kepada pihak berwenang.
Mereka menegaskan penolakan mereka terhadap tindakan kekerasan yang menimpa anak mereka.
Sekhezatulo Ndruru mengungkapkan tragedi kekerasan yang menimpa Yaredi hingga menyebabkan kematiannya setelah menerima hukuman dari kepala sekolah pada Sabtu (23/3/2024) pagi.
Pada saat itu, Yaredi bersama dengan rekan-rekannya sedang melakukan kegiatan lapangan di Kantor Camat Sidua’ori, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.
Mereka diminta oleh wakil camat untuk memindahkan generator listrik.
”Ada beberapa siswa yang bersedia dan beberapa lainnya tidak bersedia untuk memindahkan generator karena dianggap terlalu berat. Namun, akhirnya mereka tetap memindahkan generator tersebut. Namun, wakil camat melaporkan kepada kepala sekolah bahwa anak-anak sulit diarahkan,” kata Sekhezatulo, yang dikenal dengan nama panggilan Hasrat, ayah dari Yaredi, Kamis (18/4/2024).
Berdasarkan informasi dari teman-teman anaknya, Hasrat menyimpulkan bahwa Yaredi adalah salah satu yang pertama kali dipukul oleh Safrin Zebua.
Kemudian, siswa lainnya juga menerima hukuman yang sama dari Safrin Zebua.
Hasrat menyatakan, Safrin Zebua menyerang Yaredi di area kening dengan kekuatan yang cukup besar.
Tidak ada tanda-tanda memar setelah serangan itu, namun kening Yaredi membengkak sebagai akibatnya.
Yaredi tidak segera menceritakan insiden tersebut kepada orang tuanya.
Dia hanya mengeluhkan sakit kepala kepada ibunya yang baru saja kembali dari ladang pada sore hari itu.
Pada saat itu, Yaredi belum mengungkapkan bahwa dia telah diserang oleh kepala sekolah.
Ibunya memberikan obat pereda sakit kepala kepada Yaredi.
Namun, seminggu kemudian, sakit kepala Yaredi tidak kunjung mereda dan bahkan semakin parah.
Penganiayaan Salah Sasaran di Karanganyar, Lutfan Meregang Nyawa karena Melintas di Saat yang Salah |
![]() |
---|
Suami Dibui, Istri Tewas di Tangan Selingkuhan |
![]() |
---|
Mahasiswa Koas RSUD Wonosobo Korban Penganiayaan, Polisi: Pelaku Cemburu |
![]() |
---|
UMP dan SMK Muhammadiyah 3 Purbalingga Kerja Sama Kembangkan Program Unggulan Keolahragaan |
![]() |
---|
Bentrokan Antarwarga Tewaskan 1 Orang di Bogor, Polisi Buru Pelaku Penganiayaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.