Berita Regional
Penipuan Program Beasiswa Doktoral ke Filipina, Pelaku Habiskan Uang Ratusan Korban untuk Trading
Pria berinisial BTC dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota terkait dugaan penipuan program beasiswa doktoral (S3) ke Filipina.
TRIBUNJATENG.COM, BEKASI - Kasus penipuan terjadi di Bekasi.
Pria berinisial BTC dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota terkait dugaan penipuan program beasiswa doktoral (S3) ke Filipina.
Aloysius Bernanda (47) menjadi salah satu korban.
Baca juga: Kena Tipu Pria Ngaku Pegawai Pertamina di Amerika, Bos di Surabaya Rugi Rp 1,5 Miliar
Dia menuturkan, saat meminta uangnya kembali, BTC berdalih bahwa uangnya sudah digunakan untuk trading.
"Sampai akhirnya si pengelolanya Pak B ini bilang 'wah uangnya saya pakai untuk trading dan saya loss', sudah semakin marah kita (para korban)," ujar Aloysius saat dihubungi wartawan, Kamis (18/4/2024).
Aloysius menuturkan, berbagai macam alasan dilontarkan BTC saat para korban menuntut pertanggungjawaban.
"Terus akhirnya (BTC bilang) 'saya tidak bisa membayar, saya bersedia dipenjara', macam-macam (alasan). Itu kira-kira (ngomong) di bulan Maret," tuturnya.
Dari situ, lanjut Aloysius, dia dan ratusan korban lainnya curiga kalau BTC diduga telah melakukan tindak pidana penipuan lewat program beasiswa S3 ke Filipina.
"Akhirnya di situ kami semakin yakin bahwa ini sudah tidak beres berarti," ucapnya.
Aloysius mengaku pernah mendatangi tempat tinggal BTC di Apartemen Mutiara Bekasi. Namun, BTC disebut tidak berani menemui para korbannya.
"Sekarang saya enggak tahu dia di mana. Yang jelas kami pernah datang ke apartemennya, beliau enggak mau menemui," ucapnya.
Akhirnya, Aloysius melaporkan BTC ke Polres Metro Bekasi Kota dengan nomor registrasi LP/B/IV/2024/SPKT/Polres Metro Bekasi Kota, Senin (8/4/2024).
"Kami sih berharap uangnya kembali saja ya, tapi kan dari pengelola juga mulai susah dihubungi segala macam seperti itu," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, Aloysius atau Loys mengetahui adanya program beasiswa kampus Philipines Women University (PWU) dari iklan di akun media sosial pada November 2023.
Untuk meyakinkan program beasiswa tersebut benar adanya, Loys mengecek keaslian ijazah dari para alumnus PWU angkatan pertama.
"Ada penyerahan ijazah yang alumni ini karena saya juga kerja di kampus kan, saya cek, ini sudah diakui belum ijazahnya, sudah disetarakan belum, ternyata sudah disetarakan," jelasnya.
Dari hasil pengecekan itu, Loys dan para korban lainnya yakin dengan adanya program beasiswa doktoral yang dibuka BTC.
Singkatnya, pada bulan Desember 2023, Loys pindah dari batch 4 ke batch 5 karena calon mahasiswa batch 4 sudah mau kuliah.
Loys dan korban lainnya diminta untuk segera melunasi pembayaran hingga 31 Desember 2023 untuk pendaftaran beasiswa S3 di PWU.
"Sama dia diiming-imingi beasiswa, beasiswa parsial katanya, jadinya cuma bayar Rp 30 juta," tambah Loys.
Loys mulai merasa curiga karena pendaftaran program S3 itu diperpanjang hingga Januari 2024.
Padahal, kuota calon mahasiswa sudah terlalu banyak.
Kecurigaan Loys semakin kuat saat pihak penyalur berencana memindahkan calon mahasiwa S3 batch 5 ke salah satu kampus di Malaysia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading"
Baca juga: Calo Taruna Akpol : Polda Sumut Tangkap Iptu Supriadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M
Detik-detik Dinding Masjid Rubuh Timpa Pekerja yang Gotong Royong Perbaikan, Dua Korban Tewas |
![]() |
---|
Terjadi Lagi, BBM Pertalite Bercampur Air Dijual ke Masyarakat Oleh Agen Resmi Pertamina |
![]() |
---|
Plt Lurah Bikin Heboh, Pecat Massal Kepala Lingkungan Lewat Pengumuman Masjid |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Fungsi Lakban Kuning Terlilit di Kepala Arya Diplomat |
![]() |
---|
Viral Video 21 Detik Pegawai Puskesmas Wonosari I Asyik Karaoke Saat Jam Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.