Berita Pekalongan
ALASAN Korban Banjir Bandang Pekalongan Tutup Akses Pabrik PT HAI: Kami Hanya Meminta Hak
Sebanyak 153 orang yang terdampak banjir bandang Desa Wangandowo, Bojong, Pekalongan melakukan aksi tutup akses utama pabrik sepatu PT HAI
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Sebanyak 153 orang yang terdampak banjir bandang Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan melakukan aksi tutup akses utama pabrik sepatu PT HAI, Senin (22/4/2024).
Ratusan warga menuntut pihak manajemen PT HAI, untuk segera memberikan hak-hak mereka yang belum terpenuhi seiring jebolnya tanggulnya embung buatan PT HAI hingga merusak ratusan rumah warga, serta menewaskan dua orang, beberapa waktu lalu.
Pantauan Tribunjateng.com, aksi ratusan warga ini dilakukan mulai siang hingga sore hari. Para korban banjir ini melakukan aksi bersama anak-anak di lokasi akses utama pabrik.
Perwakilan warga Desa Wangandowo, Slamet Riyadi menyampaikan, pihaknya ingin mendapatkan kepastian dari pihak PT. HAI terkait hak-hak warga yang belum terealisasikan, terlebih terkait aset bergerak.
"Kami hanya meminta hak-hak kami. Kami bukan mengemis."
"Yang belum terealisasi misalnya aset bergerak seperti motor, gerobak, dan lainnya. Selain itu kulkas, uang kami yang cash ikut hanyut semua karena banjirnya kan luar biasa besarnya ya," kata Perwakilan warga Desa Wangandowo, Slamet Riyadi.
Baca juga: Kerugian Infrastruktur Banjir Bandang Desa Wangandowo Pekalongan Capai Rp 1,288 M
Slamet menjelaskan, apabila hak-hak para korban belum diberikan maka mereka akan menutup akses ini hingga kompensasi itu diberikan.
"Para warga akan berjaga di akses utama hingga 24 jam. Bahkan, warga akan bermalam di akses utama menuju pabrik ini," jelasnya.
Ia mengungkapkan, memang sudah ada kompensasi berupa penggantian aset bangunan. Namun, uang kompensasi tak semuanya sesuai dengan kerusakan.
"Ditambah lagi, kerugian kami selama tidak bisa beraktivitas."
"Bahkan, kemarin waktu kejadian itu kan pihak manajemen menyampaikan apapun bentuknya satu sendok yang hilang pun akan diganti," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, sudah 40 hari pasca banjir bandang Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan yang disebabkan tanggul embung buatan pabrik sepatu dari PT HAI yang jebol dan merusak ratusan rumah warga, serta menewaskan dua orang, hingga saat ini terkait kompensasi belum dilakukan oleh pabrik.
Sehingga, ratusan warga yang menjadi korban melakukan aksi tutup akses jalan utama pabrik.
Warga yang menutup akses ini rata-rata emak-emak, dan anak-anak. Tidak hanya menutup akses mereka juga, membentangkan spanduk bertulisan 'kami mengetuk hati nurani, bapak ibu manajemen dan karyawan karyawati PT Hardases Abadi Indonesia (HAI) untuk ikut prihatin dan mendorong penyelesaian segera aset-aset dan fasilitas umum warga terdampak banjir yang telah hilang ataupun rusak.'
'Selamat datang manajemen dan karyawan karyawati PT Hardases Abadi Indonesia (HAI) kami warga terdampak banjir bandang Dukuh Sabrang Desa Wangandowo mengucapkan selamat beraktivitas kembali di wilayah kami.'
'Bukti bapak ibu manejemen karyawan karyawati PT Hardases Abadi Indonesia (HAI) mensupport kami adalah dengan fokus menyelesaikan segera dan tidak melakukan aktivitas pekerjaan pembangunan sebelum dilakukan penyelesaian hak-hak warga terdampak banjir bandang baik aset maupun fasilitas umum yang mengalami kerusakan maupun kehilangan'. (Dro)
Wajah Baru Pasar Banjarsari Kota Pekalongan, Aman dari Kebakaran, Nyaman untuk Belanja |
![]() |
---|
56 Pejabat Pemkot Pekalongan Dilantik, Puing Bangunan Pasca Demo Rusuh Jadi Saksi |
![]() |
---|
Kampung Wajar 13 Tahun Jadi Terobosan Pemerataan PAUD di Pekalongan |
![]() |
---|
Wali Kota Pekalongan Aaf : PMI Garda Terdepan di Saat Bencana |
![]() |
---|
Cegah Banjir, Pemkot Pekalongan Gelar Padat Karya Bersihkan Enceng Gondok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.