Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pendidikan

Cara UKSW Salatiga Sambut Hari Bumi dan Hari Kartini, Arak-arakan Pakai Kebaya Serta Tanam Pohon

UKSW) Salatiga memiliki sejumlah kegiatan dan aksi filosofis dalam menyambut Hari Kartini dan Hari Bumi yang jatuh pada 21 dan 22 April 2024.

|
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Muhammad Olies
TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
Rektor UKSW, Prof Intiyas Utami turut menari seusai arak-arakan bersama ratusan peserta di lingkungan kampus UKSW, Kota Salatiga, Senin (22/4/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga memiliki sejumlah kegiatan dan aksi filosofis dalam menyambut Hari Kartini dan Hari Bumi yang jatuh pada 21 dan 22 April 2024.

Para pimpinan, direktorat, dosen, staf, mahasiswa dari UKSW, serta guru dan siswa Sekolah Kristen Satya Wacana mengikuti serangkaian acara yang menggabungkan semangat emansipasi dan pelestarian alam di lapangan kampus UKSW, Kota Salatiga padq Senin (22/4/2024).

Kegiatan dimulai dengan civitas academica UKSW yang melaksanakan arak-arakan mulai dari Balairung Universitas menuju lapangan.

Kemudian, dilakukan juga penanaman berbagai macam bunga dan tanaman oleh sepuluh perempuan inspiratif yang menjadi perwakilan di lingkungan UKSW.

Baca juga: 100 Wanita Berkebaya Rayakan Hari Kartini di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Baca juga: Menuju World Class University, UKSW Salatiga Bakal Transformasi Skripsi Jadi Produk Inovasi

Rektor UKSW, Prof Dr Intiyas Utami, SE, MSi, Ak, turut terlibat dalam proses arak-arakan dan penanaman pohon.

Arak-arakan dan penanaman pohon itu diklaim memiliki arti membawa pesan pentingnya peran perempuan dan urgensi menjaga bumi.

Barisan arak-arakan diawali oleh Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Papua Barat (HIMPAR) sambil memainkan lagu-lagu dan musik tradisional. 

Tampak peserta arak-arakan mengenakan kebaya, berbagai macam pakaian adat, serta aksesoris etnis.

Rektor Intiyas juga tampak ikut menari dan melakukan penanaman di sekitar Lapangan Sepak Bola UKSW.

Bahkan, Prof Intiyas juga menaiki tangga menyirami tanaman anggrek yang berada di pohon.

Selain itu, terdapat berbagai jenis tanaman lain yang ditanam, satu di antaranya yaitu pohon Cendana Bali.

Menurut dia, Anggrek dipilih sebagai simbol keanggunan dan keindahan, sedangkan Cendana Bali dipilih karena sifatnya yang mengharumkan. 

Dia menyampaikan bahwa kegiatan itu merupakan refleksi dari komitmen UKSW untuk terus mendorong pemberdayaan perempuan dan pelestarian lingkungan.

Wanita, lanjut Prof Intiyas, adalah inspirasi dan teladan dalam merawat bumi.

“UKSW sebagai kampus Indonesia mini hadir untuk menjadi bagian penting menjaga bumi pertiwi Indonesia.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved