Berita Regional
Pengakuan Orang Tua Bocah Tunangan di Usia Dini: Cuma Pengikat, Menikahnya Setelah Lulus Kuliah
Orang tua bocah yang viral karena sudah melakukan pertunangan di usia dini akhirnya angkat bicara, menikahnya setelah lulus kuliah.
TRIBUNJATENG.COM - Orang tua bocah yang viral karena sudah melakukan pertunangan di usia dini akhirnya angkat bicara.
Bahkan BKKBN telah mengunjungi orang tua bocah tersebut yang berada di Madura.
Pihak keluarga memastikan acara yang viral di media sosial tersebut bukan pernikahan, tetapi hanya tunangan atau pengikat.
Baca juga: Viral Bocah 4 Tahun Tunangan, Didoakan Tetap Berjodoh Sampai Pelaminan, Ini Sosoknya
Pihak BKKBN memberikan penjelasan secara rinci soal kondisi tersebut.
Belakangan hari ini warganet dihebohkan dengan acara prosesi tunangan bocah di Sampang Madura.

Bocah tersebut diketahui masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) di Desa Darma Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura.
Momen itu diunggah akun @maduratrending. Dalam video berdurasi 45 detik tersebut, tampak bocah perempuan memakai baju warna hijau berjilbab lengkap dengan wajah yang sudah di Meck Up.
Prosesi tunangan yang dilakukan di sebuah rumah tersebut dihadiri sejumlah tamu undangan khususnya para wanita yang tengah duduk berjejer.
Selama prosesi pertunangan berlangsung, si bocah perempuan juga duduk di samping seserahan yang diketahui pemberian dari si laki - laki ketika acara lamaran tersebut.
Atas pertunangan tersebut, menjadi perhatian Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur, hingga mendatangi langsung keluarga keluarga bocah untuk memberikan pembinaan.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati mengatakan, setelah di klarifikasi, kebanyakan ada budaya untuk mengikat melalui pertunangan walaupun masih usia dini.
Menurutnya, prosesi itu hanya sekedar tunangan saja bukan acara pernikahan.
“Pihak keluarga menyampaikan acara tersebut hanya sebatas pemikat saja namun pernikahanya akan di dilaksanakan setelah anak ini lulus kuliah,” ujarnya.
Erna berharap kepada Pemkab Sampang untuk terus memberikan sosialisasi tentang bahayanya pernikahan dini, salah satunya dapat berpotensi stunting.
“Terjadinya anak stunting itu karna kehamilan yang tidak diinginkan oleh anak tersebut,” pungkasnya.
JNE & TIKI Serahkan Bantuan Mobil Ambulans dan Jenazah untuk Kemanusiaan |
![]() |
---|
Mulai Hari Ini! Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Hapus Tunggakan PBB Lewat Peraturan Bupati dan Walikota |
![]() |
---|
Pantas Penggusuran Markas Grib Jaya Tak Dilawan Anak Buah Hercules, Ternyata Ada Orang Dekat Jokowi |
![]() |
---|
Diskotek Markas GRIB Jaya Dirobohkan, Petugas Sempat Diadang dan Dilempari Batu |
![]() |
---|
Suami Kerap Nangis dan Minta Dirukyah, Kata Istri Pelaku Pembunuhan Tiwi Pegawai BPS Asal Magelang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.