Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Grobogan

Akhir Hayat Nenek Suti di Grobogan, Stroke Sudah Lima Tahun, Meninggal Hangus Terbakar

Akhir hayat nenet stroke di Grobogan Jawa Tengah tewas terbakar di dalam rumahnya di Desa Sedadi, Kecamatan Penawangan.

Editor: rival al manaf
(DOKUMEN POLRES GROBOGAN
Suti, nenek berusia 60 tahun ditemukan tewas terbakar di dalam rumahnya di Desa Sedadi, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (24/4/2024). Wanita renta penderita stroke tersebut ditemukan sudah tak bernyawa dengan luka bakar serius di sekujur tubuhnya.) 

TRIBUNJATENG.COM - Akhir hayat nenet stroke di Grobogan Jawa Tengah tewas terbakar di dalam rumahnya di Desa Sedadi, Kecamatan Penawangan.

Korban bernama Suti, nenek berusia 60 tahun.

Wanita renta penderita stroke tersebut ditemukan sudah tak bernyawa dengan luka bakar serius di sekujur tubuhnya.

Baca juga: Video Dewa 19 Featuring Ello dan Virzha Sampai Andra & The Backbone Guncang Tegal

Baca juga: Cara Ajukan Pinjaman BRI, Cek Tabel Angsurannya Juga!

Baca juga: Ikuti Yudisium FISIP Undip, Mbak Ita Berharap Wisudawan Berikan Kontribusi Lebih untuk Masyarakat

Kapolsek Penawangan AKP Darmono, mengatakan, dari hasil pemeriksaan penyidik, insiden nahas itu dilaporkan kali pertama oleh Parjiyo (62), suami korban. 

Saat itu, dini hari sekitar pukul 02.45 WIB, Parjiyo yang pulang ke rumah syok mendapati istrinya terbakar dikepung kobaran api yang perlahan meludeskan ranjangnya. 

Parjiyo ketika itu baru saja balik bertamu dari kediaman saudaranya yang hendak menggelar hajatan pernikahan.

Seketika itu juga Parjiyo berlari keluar rumah, berteriak meminta pertolongan tetangganya.

"Ya Allah, piye bojoku (Tolongi, Tolongi... Ya Allah bagaimana istriku)," kata Darmono menirukan jerit tangis Parjiyo.

Hangus tidak dapat dikenali

Sejumlah warga kemudian berhamburan menuju rumah Parjiyo hingga berupaya memadamkan api yang menghanguskan korban.

"Setengah jam api bisa dipadamkan manual. Korban sudah hangus, tidak dapat dikenali," kata dia.

Dijelaskan Darmono, sebelumnya dini hari sekitar pukul 00.15, Parjiyo yang tak berfirasat apa-apa meninggalkan korban yang sudah tertidur pulas di atas ranjang di depan televisi.

Parjiyo mengunjungi persiapan hajatan saudaranya di kampung sebelah.

"Ditinggal njagong. Pulang-pulang sudah terbakar. Suami pulang karena biasanya jam segitu korban bangun dan diantar buang air."

"Korban stroke sudah lima tahunan, tidak bisa berbicara dan hanya berbaring. Korban hanya tinggal berdua dengan suaminya," terang Darmono.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved