Semarang
Bandara Jenderal Ahmad Yani Masih Melayani Penerbangan Internasional Melalui Carter
Penetapan itu dituangkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 31 Tahun 2024 tentang Penetapan Bandar Udara Internasional
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Status internasional Bandara Jenderal Ahmad Yani telah dicabut.
Penetapan itu dituangkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 31 Tahun 2024 tentang Penetapan Bandar Udara Internasional dan Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 33 Tahun 2024 tentang Tatanan Bandar Udara Nasional. Sebelumnya PT Angkasa Pura I mengelola 37 bandara dengan 31 bandara berstatus internasional dan 6 bandara berstatus domestik.
Meski demikian, bandara yang ada di Kota Semarang ini masih bisa melayani penerbangan internasional dengan sistem carter.
"Kami masih melayani penerbangan internasional melalui carter. Seperti yang akan kita mulai lagi tahun 2024 sama saat 2023 yakni kegiatan umrah," tuturnya, Senin (29/4/2024).
Fajar mengatakan jamaah umrah bisa diterbangkan secara langsung (direct) ke Jeddah maupun melalui Singapura atau Malaysia. Layanan penerbangan itu saat masih dibahas di agen umrah.
"Mudah-mudahan ini bisa terlaksana seperti tahun 2023 kemarin," ujarnya.
Menurutnya, agen tour and travel juga bisa memfasilitasi masyarakat Jawa Tengah hendak ke luar negeri melalui carter pesawat. Penyedia layanan bisa mengadalkan data imigran Jawa Tengah yang hendak berkerja atau berdinas ke luar negeri baik itu Singapura, Malaysia, Jepang, maupun Hongkong.
"Meski tidak secara reguler, kami masih bisa melayani penerbangan-penerbangan internasional melalui carter. Bisa melalui permintaan khusus dengan mengajukan flight clearence ke Kementerian Perhubungan. Apabila sudah ada kami bisa memberangkatkan langsung dari Semarang. Itu yang kami upayakan," jelasnya.
Selain itu Bandara Jenderal Ahmad Yani juga akan fokus penerbangan domestik Pihaknya telah meminta maskapai penerbangan untuk membuka rute-rute baru khususnya ke luar Jawa.
"Kami sudah meminta ke Maskapai penerbangan untuk mengisi slot ke Kalimantan khususnya Balikpapan, Pangkalan Bun, Banjarmasin, Pontianak. Atau nanti bisa nambah ke Sumatera yang selama ini hanya ke Batam. Nanti bisa ke Medan,Palembang," tuturnya.
Tak hanya itu, Bandara Jenderal Ahmad Yani juga telah meminta maskapai penerbangan penerbangan ke Bali maupun Lombok. Hal ini untuk mengkoneksikan aspek wisata.
"Bali itu merupakan Hub penerbangan internasional. Kami ingin mengkoneksikan tourism baik itu ke Bali maupun Semarang. Harapannya turis yang ada di Bali melanjutkan pariwisata ke Jawa Tengah," imbuhnya.
Terpisah Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan tujuan adanya keputusan untuk membangun konektivitas yang lebih efisien dan efektif.
Serta mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekonomi melalui pengelolaan ekosistem aviasi yang lebih baik termasuk bandara.
Fenomena Street Coffee Pekojan Basecamp Anak Skena Semarang, Hysteria: Hidupkan Ruang Kota |
![]() |
---|
6 Poin Disepakati Pemkot dan PN Semarang, Termasuk Integrasi Layanan Hukum dan Parkir Resmi |
![]() |
---|
DPRD Dukung Kebijakan Tarif PBB di Kota Semarang Tidak Naik |
![]() |
---|
Rumah Orang Tua Siswa Sekolah Rakyat Semarang Dijanjikan Dapat Perbaikan Tahun Ini |
![]() |
---|
Respons Dinas Kesehatan Banyumas Setelah Jumlah Siswa Keracunan MBG Semakin Meningkat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.