Semarang
Respons Dinas Kesehatan Banyumas Setelah Jumlah Siswa Keracunan MBG Semakin Meningkat
Rentetan dugaan keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banyumas kembali bertambah.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Rentetan dugaan keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banyumas kembali bertambah.
Setelah sebelumnya terjadi kasus massal di Kecamatan Karanglewas, kini muncul laporan baru dari SD Negeri Sudagaran, Kecamatan Banyumas.
Sebanyak 12 siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi menu MBG berupa spageti pada Jumat (26/9/2025) pagi.
"Laporan sementara ada 12 anak, indikasinya sama (keracunan MBG)," ujar Kepala Dinas Kesehatan Banyumas, dr Dani Esti Novia, saat ditemui tribunjateng.com, usai rapat koordinasi dan evaluasi MBG di Pendopo Si Panji, Purwokerto Senin (29/9/2025).
Baca juga: INFOGRAFIS Prabowo: Kasus Keracunan MBG Hanya 0,00017 Persen, Malah Serap 1,5 Juta Lapangan Kerja
Baca juga: Orangtua Siswa SD Muhammadiyah 1 Solo Tolak MBG, Pilih Bayar Rp10 Ribu untuk Kantin Sehat
Dani mengatakan, seluruh siswa yang mengalami gejala tidak perlu menjalani rawat inap di rumah sakit.
Mereka menjalani pemulihan di rumah masing-masing.
"Hari ini kami turun ke lapangan, nanti laporan (lengkapnya) baru bisa didapatkan," lanjutnya.
Salah satu wali murid, Manda, mengungkapkan anaknya yang duduk di kelas 2 mengalami diare setelah mengonsumsi MBG.
"Pagi harinya makan spageti, sorenya diare.
Infonya ada yang muntah-muntah juga," katanya.
Ia mengaku tidak membawa anaknya ke fasilitas kesehatan, hanya memberikan obat dari apotek.
Saat ini kondisi anaknya telah membaik.
Sebelumnya, pada pekan lalu, sebanyak 408 siswa dari sejumlah sekolah di Kecamatan Karanglewas juga mengalami gejala serupa.
Gejala muncul pada Selasa (23/9/2025) dan Rabu (24/9/2025), setelah mereka mengonsumsi menu MBG dua hari berturut-turut.
Menu MBG pada Senin (22/9/2025) terdiri dari nasi, telur, bihun, kuah soto, dan tiga biji buah anggur.
Sedangkan pada Selasa (23/9/2025), menunya adalah nasi, ayam goreng, dan buah naga.
Hingga kini, Dinas Kesehatan Banyumas masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab gejala yang dialami para siswa. (jti)
| Semarang Panas Ekstrim, Waspada Flu Tropis Picu Lonjakan ISPA, Dehidrasi, dan Heat Stroke |
|
|---|
| Kota Semarang Siapkan Diri Jadi Pusat Ekonomi, Soroti Pentingnya Data |
|
|---|
| Operasional Bajaj di Semarang Tanpa Izin, Dishub Tegaskan Potensi Larangan |
|
|---|
| Pasar Properti Wilayah Semarang Timur Bergairah, Hunian Premium Hadir di Pedurungan |
|
|---|
| Rekayasa Lalu Lintas Saat Pertempuran 5 Hari di Semarang, Jalan Indraprasta Dua Arah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.