Demo Buruh
Aksi May Day di Semarang Diwarnai Chaos, Water Canon Hingga Tembakan Peringatan Dikeluarkan Petugas
Ribuan massa memadati depan Kantor DPRD Provinsi Jateng. Massa sudah berdatangan dan menggelar aksi sadari pagi hari.
Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ribuan massa memadati depan Kantor DPRD Provinsi Jateng. Massa sudah berdatangan dan menggelar aksi sadari pagi hari.
Aksi perdana dilakukan oleh Federasi Serikat Pekerja Indonesia Perjuangan (FSPIP) dan Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (FKSPN).
Tak berhenti di situ, aliansi mahasiswa se-Semarang raya juga ikut turun pada siang siang hari.
Massa aksi May Day di depan Kantor DPRD Provinsi Jateng pun bertambah semakin banyak.
Aksi menyerukan hak-hak buruh di depan Kantor DPRD pun semakin memanas.
Di mana gabungan mahasiswa dan buruh mencoba masuk ke halaman DPRD Provinsi Jateng.
Massa ingin menyerukan sejumlah tuntutan secara langsung di halaman DPRD.
Namun, petugas berseragam lengkap tak mengizinkan massa memasuki halaman Kantor DPRD.
Alhasil aksi saling dorong pun terjadi, bahkan gerbang masuk Kantor DPRD hampir rubuh karena aksi saling dorong.
Di tengah memanasnya suasana, petugas yang berjaga menembakkan water canon.
Massa pun berhamburan, beberapa mahasiswa bahkan terpental terkena semburan water canon.
Suara menggelar pun terdengar usai massa berhamburan. Suara tersebut beradal dari senapan api salah satu petugas yang diarahkan ke udara.
Hal tersebut semakin membuat suana semakin chaos. Beberapa mahasiswa berteriak rekannya ada yang kena pukul.
"Woi! Kami hanya ingin membacakan tuntutan di halaman kantor rakyat. Kenapa diperlakukan seperti ini," teriakan salah satu mahasiswa.
Di tengah kekacauan tersebut, nempak beberapa mahasiswa sempoyongan. Bahkan kaos yang dipakai terlihat sobek.
"Ada yang kena pukul, kami tangan kosong. Kenapa dipukuli," kata salah satu mahasiswa.
Setelah suasana agak mereda, massa kembali berkumpul di depan gerbang Kantor DPRD Provinsi Jateng.
Petugas pun masih siaga di belakang gerbang. Aksi tersebut dilanjutkan dengan pembacaan tuntutan dari massa.
Kemudian massa membakar ban sebagai bentuk protes dalam aksi May Day.
"Kami ingin menyerukan nasib kaum buruh, ada 19 tuntutan yang kami bawa. Misalnya penghapusan UU Cipta Kerja, perlindungan buruh perempuan hinga tolak komersialisasi pendidikan," jelas M Raka koordinator aksi May Day dari aliansi mahasiswa se-Semarang Raya, Rabu (1/5/2024).
Tak hanya itu, Raka juga menyoroti tentang respon petugas terhadap massa dalam aksi.
Ia berujar ada beberapa mahasiswa yang terluka, namun ia belum bisa mendata berapa jumlahnya.
"Kami sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh para petugas," jelasnya.
Massa yang sudah melaksanakan aksi pun langsung bergegas menyambut massa lainnya.
Pasalnya, aliansi buruh lainnya melakukan long march dari arah Lapangan Pancasila Kota Semarang.
Massa tersebut langsung mengarah ke depan Kantor Gubernur Jateng dan menggelar aksi.
Alhasil ribuan massa berkumpul di Jalan Pahlawan tepat di depan komplek Pemprov Jateng dan DPRD Jateng.
Dua kelompok massa pun menggelar aksi May Day di dua gerbang masuk komplek Pemprov Jateng dan DPRD Jateng.
Seruan mereka sama untuk kesejahteraan buruh dan rakyat Indonesia.
Dipaparkan Sumartono Korlap Aksi May Day dari kaum buruh, tuntutan kaum buruh dan mahasiswa adalah penghapusan UU Cipta Kerja.
Kemudian, massa ingin menyampaikan penolakan ke Gubernur Jateng tentang tuntutan Apindo ke PTNU.
Di mana Apindo melayang gugatan ke PTUN terkait penolakan besaran upah di Kota Semarang dan Jepara.
"Padahal hal tersebut sudah disetujui oleh Pj Gubernur Jateng melalui SK terkait besaran upah 2024," terangnya.
Sumartono juga menuturkan, massa minta Gubernur Jateng untuk menyampaikan penolakan terhadap regulasi upah murah.
Mewakili kaum buruh, ia juga menanggapi tentang respon petugas saat massa menggelar aksi May Day.
Ia berujar, mahasiswa merupakan perwakilan masyarakat dan memiliki tujuan untuk memajukan Indonesia.
"Kalau ada aksi pemukulan atau respon petugas lewat kekerasan, kami sebagai kaum buruh sangat menyesalkan hal tersebut," tambahnya. (*)
Baca juga: Ini 3 Manfaat Jahe untuk Vitalitas Pria yang Belum Banyak Diketahui
Baca juga: Viral Geng Motor Bawa Celurit Masuk Markas TNI AU Halim Perdanakusuma, Dapat Salam Olahraga
Baca juga: PSI Kota Semarang Buka Pendaftaran Calon untuk Pilkada 2024
Baca juga: Pemprov Jateng Izinkan Proyek Pembangunan Pelabuhan di KITB
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.