Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kesehatan

UMKU Kembali Cetak 214 Lulusan di Bidang Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Kudus (Umku) kembali mencetak 214 lulusan di bidang kesehatan pada akhir April 2024.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Sejumlah lulusan Umku Prodi Profesi Bidan dan Ners diambil sumpah profesi sebelum terjun ke masyarakat, kemarin.  

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Universitas Muhammadiyah Kudus (Umku) kembali mencetak 214 lulusan di bidang kesehatan pada akhir April 2024. 


Mereka terdiri dari 69 lulusan program studi profesi bidan dan 145 lulusan program studi profesi ners. 


Pengambilan sumpah profesi 214 mahasiswa dilakukan pada 30 April 2024 di Gedung Serba Guna Umku, dimulai dari profesi ners dilanjutkan profesi bidan.


Rektor Umku, Dr. Edy Soesanto mengatakan, pengangkatan sumpah profesi ini bagian dari rangkaian yang harus dilalui mahasiswa setelah menyelesaikan studi. 


Hal ini menambah jumlah lulusan di bidang kesehatan yang berhasil dicetak Umku


Menjadi kebahagiaan bersama, terutama bagi keluarga mahasiswa dan civitas akademika Umku setelah melalui perjalanan studi yang panjang. 


Dia berpesan agar para lulusan senantiasa menjadikan profesi bidan dan ners sebagai bentuk ibadah untuk membantu masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan. 


"Artinya, profesi ini bukan semata-mata memberikan pelayanan profesional saja, tapi memang betul-betul dimanfaatkan sebagai ladang ibadah kita untuk pemberat amal timbangan. Terus tingkatkan kompetensi, kuatkan softskill dan hargailah mereka orang yang sakit dengan pelayanan maksimal," terangnya, Kamis (2/5/2024).


Ketua DPD Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Tengah, Sumarsih menambahkan, peningkatan profesi di perguruan tinggi mutlak dibutuhkan.


Hal ini menjadi landasan profesional bagi para lulusan di bidang kesehatan dalam rangka memberikan pelayanan terbaik dengan cara meningkatkan pengetahuan dan pengalaman. 


Menurut dia, pelayanan bidan berupa continue of care, layanan bayi, hingga layanan perempuan ibu hamil perlu kesadaran dan pemahaman tinggi dalam menjalankannya. 


Sehingga dibutuhkan pemahaman dan pengalaman yang cukup hasil pendidikan di perguruan tinggi sebagai bekal terjun ke lingkungan masyarakat. 


"Suatu organisasi profesi yang kuat didukung sistem pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan lulusan yang mampu berdaya saing," ujarnya. 


Sumarsih menilai pentingnya komitmen melalui sumpah profesi yang diucapkan para lulusan. 


Pada setiap sumpah tersebut mengandung konsekwensi hukum apabila terjadi pelanggaran etika. 


Profesi ners dan bidan juga harus terus meningkatkan kompetensi masing-masing, dalam rangka memperkaya keilmuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. (Sam)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved