Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Ingat Polisi yang Gebuki Pendemo di Depan Kantor Gubernur Jateng? Kini Sudah Ditangani Propam

Oknum Polisi Aiptu R diperiksa Propam Polda Jateng diduga melakukan kekerasan terhadap pendemo

TRIBUNJATENG / Iwan Arifianto.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Oknum Polisi Aiptu R diperiksa Propam Polda Jateng diduga melakukan kekerasan terhadap pendemo saat aksi May Day di depan gerbang DPRD Jateng Jalan Pahlawan.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menerangkan Polrestabes Semarang telah melakukan pengamanan. Aksi unjuk rasa itu dilakukan dua kelompok.


"Ada yang melakukan unjuk rasa pagi sampai siang dan ada juga yang melakukan siang sampai sore," terangnya, saat ditemui tribunjateng.com di Pos Polisi Simpang Lima Semarang, Kamis (2/5/2024).


Pada gelombang pagi, unjuk berlangsung kondusif. Kemudian pada gelombang kedua yang berlangsung saat siang terdapat kelompok lain selain buruh ingin bergabung unjuk rasa.


"Tetapi kelompok buruh tidak berkenan. Lokasinya unjuk rasa terpisah satu di depan pintu masuk Gubernuran dan yang satu di depan gerbang DPRD Jateng. Yang di depan kantor Gubernuran sudah disterilisasi oleh para buruh," tuturnya. 


Lanjutnya, kelompok pendemo yang sedikit bermasalah adalah kelompok di depan DPRD Jateng. Kelompok itu sudah dihimbau dan tahapan pengamanan unjuk rasa oleh petugas di lokasi.


Kemudian saat dilakukan penyemprotan watercanon terdapat satu di antara personil Sat Samapta Polrestabes Semarang keluar dari formasi dan diduga melakukan kekerasan fisik kepada pendemo. 

 

Saat ini yang bersangkutan telah diperiksa oleh Propam Polda Jateng untuk dilakukan tindakan hukum lebih lanjut.


"Kami dari Polrestabes Semarang sangat menyayangkan aksi ini. Padahal kami sudah mencegah aksi ini," tuturnya.


Menurutnya, kelompok pendemo itu diketahui tidak hanya akan melakukan kerusuhan di depan kantor DPRD Jateng. Kelompok itu akan melakukan penutupan jalan pantura, dan pintu tol menuju Krapyak.


"Hal itu bisa kami cegah dan memang sudah diniatkan untuk melakukan seperti ini. Kami menghimbau kepada masyarakat dan adik-adik yang akan melakukan unjuk rasa tidak melakukan aksi-aksi yang merugikan masyarakat," tuturnya.


Dikatakannya hingga saat ini tidak ada laporan yang masuk adanya korban mengalami luka akibat kejadian itu. Hanya saja terdapat komplain dari Pemerintah Kota Semarang karena tamannya mengalami kerusakan.


"Saat ini sedang dihitung-hitung kerugiannya oleh Pemerintah Kota Semarang," imbuhnya. 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved