Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pendidikan

RAHASIA Fahmi Sirma, Anak Negeri Hitu yang Diterima 43 Kampus Luar Negeri, Pernah Gagal SNMPTN

Meski berasal dari kawasan pinggiran, namun ia mampu mengukir prestasi membanggakan. Fahmi Sirma diterima 43 kampus luar negeri.

Editor: Muhammad Olies
DOK. Fahmi Sirma Pelu untuk LPDP
Rahasia Fahmi Sirma, Anak Negeri Hitu yang diterima 43 kampus luar negeri. 

TRIBUNJATENG.COM - Fahmi Sirma Pelu pemuda asal Negeri Hitu, Maluku layak jadi inspirasi pelajar di Indonesia.

Meski berasal dari kawasan pinggiran, namun ia mampu mengukir prestasi membanggakan.

Fahmi Sirma diterima 43 kampus luar negeri.

Fahmi Sirma, adalah lulusan sarjana Sastra Indonesia Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2022.

Perjalanan mendapatkan 43 Letter of Acceptance (LoA) bukanlah perkara yang gampang. Fahmi telah lebih dahulu mendapat penolakan dari sana sini.

“Kalau dibilang mudah sih enggak, karena saya sering gagal juga. Beberapa kali saya ditolak di beberapa jurusan. Bahkan di jurusan yang saya pikir saya cukup mumpuni di applied linguistik,” kenang Fahmi, dilansir dari laman Lembaga Pengelola Dana Keuangan (LPDP).

Ia terutama baru mendapat banyak LoA ketika merampungkan program Pengayaan Bahasa yang diselenggarakan oleh LPDP. Kebetulan tempat asalnya yaitu Ambon masuk dalam program Beasiswa Daerah Afirmasi.

Pengayaan Bahasa secara khusus diberikan untuk peserta yang lolos seleksi Beasiswa Afirmasi. Dengan sertifikat IELTS di tangan, Fahmi mengaku sekitar 95 persen dari total 43 LoA berhasil diraihnya.

Baca juga: Kisah Imam, Anak Petani Lulusan S3 Kampus Luar Negeri, Bikin Game Mikro untuk Media Pembelajaran

Fahmi mengatakan ia gencar mendaftar di kampus mancanegara yang diinginkan dan terutama yang tidak berbayar. Satu per satu kampus memberikan jawabannya masing-masing hingga tak terasa terkumpul 43 LoA.

Nama-nama kampus terbaik di dunia seperti SOAS University of London, University of Melbourne, The University of Sydney, dan banyak lagi berhasil ia dapat. Sampai akhirnya ia menjatuhkan pilihan untuk memilih Master of Asian and Pacific Studies di Australian National University (ANU).

Alasannya karena di kampus tersebut diisi oleh peneliti-peneliti Austronesia. Ini sejalan dengan minat besarnya untuk mempelajari lokalitas di wilayahnya yang berkelindan dengan rumpun kebudayaan Pasifik dan Melanesia.

Rahasia dapat 43 LoA

Fahmi mengatakan, nilai plus ia bisa mendapatkan LoA ialah memiliki pengalaman profesional yang terkait dengan jurusan yang diambil. Isi dari esai personal statement turut berpengaruh dalam meyakinkan kampus tujuan untuk menerima lamaran.

“Bagaimana kita bisa menjelaskan diri kita, minat riset kita, dan apa yang sudah kita lakukan di akademik dan di professional experience, saya pikir itu jadi salah satu kekuatan yang saya miliki,” ungkap Fahmi membocorkan tips mendapatkan LoA berdasarkan pengalaman pribadi.

Bahkan Fahmi mengaku pernah mendapat unconditional offer dari Edinburgh University meski ia tak memenuhi nilai IPK minimal yang ditetapkan. Itu bisa terjadi karena ia bisa menjelaskan kondisi-kondisi yang membuat nilai IPK-nya di bawah syarat yang ditetapkan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved