“Ada begitu banyak kesempatan yang bisa diraih apabila mau menghidupkan dan mengusahakan mimpi pendidikan. Entah itu datang dari pemerintah, dari swasta dan lain sebagainya. Yang penting kita mau berjalan dan mau berlari untuk satu hal yang kita percaya," tandasnya.
Perjalanan Fahmi masih panjang. Ia baru akan berangkat studi pada tahun ini. Fahmi sadar pembangunan sumber daya manusia Indonesia itu penting sebagai investasi peradaban berkelanjutan.
“Khususnya untuk saudara-saudara saya yang di Kepulauan Maluku dan daerah Indonesia Timur khususnya, saya Fahmi dan ini cerita saya. Bagi saya pendidikan sangatlah penting untuk kita di sana. Saya pikir masyarakat di desa juga harus berani mengambil keputusan, berani bermimpi, dan jangan takut dengan keterbatasan akses pendidikan,” tandas Fahmi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Fahmi, Diterima 43 Kampus Luar Negeri Pakai Beasiswa"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.