Berita Viral
Viral Kades di Kampung Halaman Jusuf Kalla, Ramai-ramai Dugem di Makassar dan Disambut Bak Raja
Kehebohan melanda jagat media sosial setelah video viral menunjukkan sejumlah kepala desa dari Kabupaten Bone
TRIBUNJATENG.COM - Kehebohan melanda jagat media sosial setelah video viral menunjukkan sejumlah kepala desa dari Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, tertangkap kamera sedang berpesta di sebuah klub malam di Makassar.
Rombongan kepala desa ini bahkan disambut dengan penghormatan khusus di Liquid Makassar, di mana layar belakang panggung memperlihatkan tulisan 'Welcome Rombongan Kepala Desa Bone # From Revan & Adrian'.
Komentar-komentar pun bermunculan dari berbagai pihak, termasuk dari pejabat Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa Kemendes PDTT, Luthfy Latief, melalui unggahan Instagramnya @Luthfylatief, mengomentari kejadian tersebut.
Menurut Luthfy Latief, kehebohan semakin meningkat ketika salah satu kepala desa dikabarkan meninggal dunia di kamar hotel akibat 'kelelahan mengikuti bimtek'.
Hal ini memicu kecurigaan akan kemungkinan penyalahgunaan dana desa dalam kegiatan bimtek tersebut.
Kemendes PDTT telah membentuk tim investigasi yang turun langsung ke Bone untuk menggali informasi lebih lanjut tentang aksi viral tersebut.
Mereka juga bertekad untuk memastikan sumber dana pelaksanaan bimtek, karena ada indikasi kuat adanya penyalahgunaan dana desa dengan mengemas kegiatan tersebut sebagai bimtek.
"Hari ini, saya membentuk Tim dan meminta segera ke Kabupaten Bone untuk mendetailkan informasi ini, berkoordinasi dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Desa PDTT.
Saya ingin pastikan sumber dana atas pelaksanaan Bimtek tersebut, yang konon dilaksanakan oleh sebuah lembaga 'PT Putri Dewani Mandiri'," kata Luthfy.
"Kami menemukan di beberapa tempat, ada indikasi penyalahgunaan Dana Desa dengan mengemasnya dalam kegiatan Bimtek.
Biasanya, bimtek tersebut dikoordinir oleh oknum Dinas PMD setempat, dilaksanakan oleh lembaga yang telah diarahkan, Kepala Desa berurunan, kemudian endingnya ada "SHU" yang dibagi-bagi," lanjutnya.
Luthfy juga mengaku sudah mengantisipasi kegiatan ini.
Caranya dengan menerbitkan Peraturan Meteri Desa PDTT No 13 Tahun 2023.
"Kami telah mengantisipasi kegiatan seperti ini dengan menerbitkan Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 13 Tahun 2023 dengan MELARANG PERJALANAN DINAS PEMERINTAH DESA DI LUAR KABUPATEN/KOTA SETEMPAT MENGGUNAKAN DANA DESA. Kalau mau berkoordinasi keluar Kabupaten/Kota setempat, silakan menggunakan Dana selain Dana Desa," tulisnya.
"Lebih jelas, dalam Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 7 Tahun 2023, telah menyebutkan bahwa Penggunaan Dana Desa diprioritaskan untuk mendanai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan peningkatan kapasitas menggunakan Dana Desa hanya boleh untuk masyarakat desa yang dilaksanakan secara swakelola, misalnya pengembangan kapasitas ekonomi produktif dan kewirausahaan masyarakat Desa yang dilaksanakan oleh pemerintah desa dan bertempat di desa setempat," lanjut Luthfy
Ketua Apdesi Kabupaten Bone, Andi Mappakaya Amier mengatakan tidak mengetahui perihal kejadian tersebut.
"Tidak tahu juga saya mengenai itu potongan gambar betul atau tidak. Tapi memang sebagian kepala desa ada di Makassar untuk mengikuti bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh perusahaan swasta PT Putri Dewani Mandiri" ujarnya saat dikonfirmasi Tribun Timur, Jumat (10/5/2024)
Ia juga tak tahu berapa total kades hadir dalam bimbingan teknis tersebut.
"Tidak kutahu juga berapa jumlah pastinya, karena saya juga tidak ikut di kegiatannya. Saya sudah 2 bulan di Makassar di Rumah Sakit. Tapi yang jelas banyak yang ke sana" ujarnya.
Hal sama diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Andi Gunadil Ukra.
"Kalau untuk yang dugem saya juga tidak tahu pasti, betul atau tidaknya itu. Belum ada laporan. Tapi kalau untuk bimtek, iyya hampir sebagian kepala Desa di Bone mengikuti kegiatan tersebut yang diselenggarakan oleh perusahaan swasta PT Putri Dewani Mandiri" ujarnya.
Ia memastikan Kepala Desa yang mengikuti bimtek di Makassar tidak menggunakan anggaran Desa atau Kabupaten.
"Mereka yang fasilitasi kades ke Makassar untuk mengikuti Bimtek. Dan mereka memang bersurat di masing-masing Desa. Kalau untuk jumlah pastinya saya juga tidak tau tapi banyak mungkin ratusan" ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Aksi Viral Kades Bone Dugem di Makassar Bikin Luthfy Latief Geram, Kemendes Kirim Tim Investigasi
Sosok Mang Deni, Pedagang Cimin Dapat Penghargaan Bupati Majalengka, Ini Alasannya |
![]() |
---|
"Lu Dibayar Pakai Duit Mereka" Awan Feast Tegur Polisi Pukuli Penonton Bawa Bendera One Piece |
![]() |
---|
Hotel Indonesia Pekalongan Klarifikasi Soal Viral Tamu Diusir karena Tiket Promo Rp 10.244 |
![]() |
---|
Detik-Detik Rekaman Gempa di Poso Guncang Gereja Saat Ibadah HUT RI, Jemaat Panik Berhamburan |
![]() |
---|
Jiang Kakek 75 Tahun Hampir Bercerai Karena Jatuh Cinta pada Karakter AI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.