Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Langkah Awal Revitalisasi Kawasan Pecinan, Pemkot Semarang Benahi Kelenteng Tay Kak Sie dan Gapura

Revitalisasi Kawasan Pecinan akan difokuskan pada pembangunan di kawasan Kelenteng Tay Kak Sie dan tetenger atau gerbang masuk gapura Jalan Pekojan.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
PEMKOT SEMARANG
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu bersepeda bersama jajaran Kepala OPD di kawasan Kota Lama Semarang, dan sempat singgah di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang, Selasa (14/5/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemkot Semarang segera melakukan revitalisasi kawasan Pecinan Kota Semarang.

Kali ini revitalisasi akan difokuskan pada pembangunan di kawasan Kelenteng Tay Kak Sie dan tetenger atau gerbang masuk gapura di Jalan Pekojan.

Hal itu diketahui dari keterangan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu di sela bersepeda bersama jajaran Kepala OPD di kawasan Kota Lama Semarang dan sempat singgah di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang, Selasa (14/5/2024). 

Baca juga: Program Desa Pangan Aman BBPOM, 2 Desa Kabupaten Semarang Ini Terpilih Jadi Pilot Projectnya

Baca juga: Pantau Wilayah, Mbak Ita Gowes Menyusuri Kali Semarang

"Gowes kali ini untuk melihat langsung kondisi sekitar Pecinan Semarang, utamanya kawasan Tay Kak Sie yang rencananya akan direvitalisasi," ujar Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu ini kepada Tribunjateng.com, Selasa (14/5/2024). 

Mbak Ita mengatakan, setelah revitalisasi kawasan Kota Lama (Little Netherland) dan Kampung Melayu, tahun ini Pemkot Semarang akan melakukan melakukan revitalisasi kawasan Pecinan.

"Karena anggaran terbatas, kami menyampaikan harus ada satu titik atau embrio untuk memulai pembenahan di wilayah Pecinan."

"Dipilihlah Tay Kak Sie yang merupakan salah satu ikon Kota Semarang."

"Apalagi di sini sering ada perayaan-perayaan," paparnya. 

Terlebih, Tay Kak Sie merupakan salah satu kelenteng terbesar dan bersejarah yang sering digunakan umat Tionghoa di Kota Semarang sebagai ibadah dan perayaan keagamaan. 

Dari hasil kunjungan tersebut, Mbak Ita meminta Disperkim dan DPU Kota Semarang bersama konsultan untuk mematangan konsep serta merevisi desain revitalisasi, tentunya dengan melibatkan tokoh-tokoh di Kawasan Pecinan

"Revitalisasi tidak bisa sekadar pavingisasi."

"Kami minta dinas untuk hati-hati mematangkan desain."

Peresmian Pemasangan 1500 Lampion dalam Rangka Tahun Baru Imlek 2573 oleh Perserikatan Organisasi Indonesia Tionghoa (Porinti) bekerja sama dengan Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) di depan Mukti Kafe, Jalan Wahid Hasyim, Kranggan, Kota Semarang pada Minggu (30/1/2022) malam.
Peresmian Pemasangan 1500 Lampion dalam Rangka Tahun Baru Imlek 2573 oleh Perserikatan Organisasi Indonesia Tionghoa (Porinti) bekerja sama dengan Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) di depan Mukti Kafe, Jalan Wahid Hasyim, Kranggan, Kota Semarang pada Minggu (30/1/2022) malam. (Tribun Jateng/Amanda Rizqyana)

Baca juga: Pemkot Semarang Usulkan Pembentukan Dua Raperda Hak Asasi Manusia dan Perhubungan

Baca juga: Viral Tol Manyaran Semarang Dikuasai Rombongan Sapi yang Bingung, Ternyata Berasal dari Sini

"Karena anggaran awal hanya Rp 10 miliar."

"Ini jauh dibandingkan anggaran revitalisasi kawasan Kota Lama (Little Netherland-red) yang menyentuh angka Rp 210 miliar," paparnya. 

Pihaknya menyebut, akan memaksimalkan anggaran untuk menyelesaikan revitalisasi Pecinan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved