Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kabupaten Semarang

Program Desa Pangan Aman BBPOM, 2 Desa Kabupaten Semarang Ini Terpilih Jadi Pilot Projectnya

Desa Kenteng Kecamatan Bandungan dan Desa Rejosari Kecamatan Jambu terpilih menjadi lokasi intervensi program Desa Pangan Aman BBPOM Semarang.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV PRADANA
Ketua Tim Komunikasi, Informasi, dan Edukasi BBPOM Semarang, Novi Eko Rini dan Kepala Dispermasdes Kabupaten Semarang, Budi Rahardjo memberikan paparan terkait keamanan pangan kepada para perangkat desa saat Bimtek Kader Keamanan Pangan di The Wujil Resort & Conventions, Bergas, Kabupaten Semarang, Selasa (14/5/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Dua desa di Kabupaten Semarang yakni Desa Kenteng Kecamatan Bandungan dan Desa Rejosari Kecamatan Jambu terpilih menjadi lokasi intervensi program Desa Pangan Aman oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Semarang.

BBPOM melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis terkait program nasional tersebut kepada kedua pemerintah desa untuk dilaksanakan selama setahun.

Tujuannya untuk mewujudkan adanya keamanan pangan bagi masyarakat desa.

Baca juga: BBPOM Gandeng 43 Sekolah di Kabupaten Semarang Ikut Program Pangan Jajanan Anak Sekolah Aman

Baca juga: 43 Sekolah di Kabupaten Semarang Ikuti Program Pangan Jajanan Aman oleh BBPOM, Dapat Sertifikasi

Ketua Tim Komunikasi, Informasi, dan Edukasi BBPOM Semarang, Novi Eko Rini mengatakan, dua desa itu dipilih menjadi lokasi intervensi sesuai sejumlah kriteria.

Beberapa di antaranya yaitu komitmen dari Kepala Desa, adanya pelaku usaha pangan yang bisa diberdayakan, ritel-ritel yang bisa diintervensi, dan lain sebagainya.

BBPOM Semarang juga telah berkoordinasi dengan Dispermasdes Kabupaten Semarang terkait pemilihan desa yang diintervensi.

“Jadi harapan kami bisa menjadi desa pangan aman serta menjadi percontohan supaya bisa menularkan ilmunya kepada desa-desa lain."

"Keluarannya yaitu adanya kader yang aktif, komunitas yang diberdayakan, dan desa bisa secara mandiri bisa menganggarkan untuk keamanan pangan,” ungkap Novi kepada Tribunjateng.com saat Bimbingan Teknis Kader Keamanan Pangan di The Wujil Resort & Conventions, Bergas, Kabupaten Semarang, Selasa (14/5/2024).

BBPOM Semarang nantinya juga akan terus melakukan pendampingan pada tahun berikutnya untuk mengecek apakah program yang dilaksanakan berjalan baik atau tidak.

Novi menambahkan, contoh dari desa pangan aman itu beberapa di antaranya yakni bebas dari bahaya cemaran biologi, cemaran kimia, dan cemaran fisik.

“Contohnya masih banyak ditemui makanan yang menggunakan pewarna tekstil, formalin. 

Produsennya juga harus paham untuk tidak menggunakan pewarna tersebut dan juga pengawet secara berlebihan,” imbuh dia.

Sementara itu, Kepala Dispermasdes Kabupaten Semarang, Budi Rahardjo mengapresiasi program dan intervensi dari BBPOM Semarang.

Menurut dia, program tersebut berdampak pada meluasnya wawasan masyarakat desa yang belum sadar akan keamanan pangan.

“Mudah-mudahan bisa segera ditindaklanjuti oleh desa, tidak hanya pertemuan resmi, namun juga informal seperti pertemuan RT, RW, PKK dan Karang Taruna,” pungkas Budi.

Baca juga: BBPOM Semarang dan Pemerintah Kabupaten Batang Bersinergi Fokuskan Program Pangan Aman 

Baca juga: BBPOM Jalani Pertemuan dengan OPD Pemkab Semarang, Siap Gencarkan Gerakan Pangan Aman

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved