Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

Sosok Andi, Warga Sragen Perakit Sepeda Listrik, Modal Rp 3 Juta Bisa Melaju di Jarak 2 Kilometer

Inilah sepeda bertenaga surya buatan Andi Indriyawan Jajat Wibowo, warga Dukuh Semen, Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen.

Editor: deni setiawan
TRIBUN SOLO/SEPTIANA AYU LESTARI
Andi Indriyawan Jajat Wibowo, warga Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen memperlihatkan sepeda bertenaga surya rakitannya, Sabtu (18/5/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Sosok Andi Indriyawan Jajat Wibowo ini mendadak jadi bahan perbincangan publik akhir- akhir ini.

Warga Dukuh Semen, Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen ini baru saja menyelesaikan sepeda motor listriknya.

Bermodalkan ilmu saat dirinya teknik mesinnya dan uang Rp 3 juta, dia merakit sepeda bertenaga surya.

Kini sepedanya pun telah digunakan, tak sedikit orang di sekitarnya yang tertarik untuk mencobanya.

Baca juga: Sudaryono Siapkan Pentas Besar Untuk Sanggar Tari di Sragen: Cerita Soal Majapahit Hingga Demak

Baca juga: Bayi Kembar 3 Identik Lahir di RSU Assalam Sragen, Pasca Operasi Caesar di Usia Kehamilan 37 Minggu

Sepeda bertenaga surya dibuat Andi Indriyawan Jajat Wibowo, warga Dukuh Semen, Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen.

Pria 27 tahun tersebut mempunyai alasan dalam membuat karya sepeda itu. 

"Tujuan membuat ini karena di sekitar saya ini, banyak anak SD sama SMP sudah memakai sepeda motor."

"Kan ini jarak ke SD hanya 2 kilometer," kata dia seperti dilansir dari TribunSolo.com, Minggu (19/5/2024).

"Terus orangtua di sini kebanyakan sudah memberikan anak-anak mereka motor."

"Padahal mereka belum cukup umur, makanya saya termotivasi buat sepeda bertenaga surya."

"Siapa tahu, lingkungan sekitar sini tertarik," sambungnya.

Sepeda itu terpasang dua panel surya di bagian belakang.

Andi Indriyawan Jajat Wibowo, warga Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen menaiki sepeda bertenaga surya rakitannya, Sabtu (18/5/2024).
Andi Indriyawan Jajat Wibowo, warga Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen menaiki sepeda bertenaga surya rakitannya, Sabtu (18/5/2024). (TRIBUNSOLO.COM/SEPTIANA AYU LESTARI)

Andi memasang tiga baterai berdaya 12 volt dengan ditunjang aki 12 volt/7 ampere.

Dua baterai untuk menggerakan motor dan satu baterai untuk klakson dan lampu. 

Pengisian daya baterai membutuhkan waktu 5 jam di bawah sinar matahari yang cukup. 

Jika baterai terisi penuh, sepeda rakitan Andi bisa menempuh jarak sejauh 2 kilometer.

Itu mampu melaju dengan kecepatan antara 5 sampai 10 kilometer per jam dengan tergantung bebannya.

"Jarak ke SD juga cuma 2 kilometer, jadi masih bisa dipakai."

"Selain itu, sepeda ini juga lebih aman."

"Harga sepeda motor bekas sama ini juga hampir sama," terang dia.

"Kalau diparkir di sekolah bisa nge-charge sendiri, tergantung cuaca matahari, yang penting tidak ada halangan untuk pengecasan panel suryanya," tambahnya.

Baca juga: Bahagianya Niken Usai Operasi Caesar di Sragen, Lahirkan Bayi Kembar 3 Identik, Semuanya Sehat

Baca juga: Pemkab Sragen Tak Larang Study Tour, Tapi Sekolah Wajib Penuhi Beragam Syarat Ini

Panel surya yang terpasang aman bila terkena air hujan.

Andi mengungkapkan dirinya membutuhkan biaya perakitan sepeda tenaga surya Rp 3 juta. 

"Komponennya semuanya beli, untuk panelnya beli, motornya juga beli," ucap dia.

"Jadi saya rakit, beli komponennya di Indonesia ada, saya belinya di Yogyakarta," imbuhnya.

Andi saat ini masih melakukan beberapa pengembangan, terutama membuat pelindung untuk mesin motor sepeda.

Sebelumnya, Andi pernah mengenyam bangku perguruan tinggi dan mengambil jurusan Teknik Mesin di salah satu universitas swasta di Yogyakarta.

Karena tidak punya biaya, Andi memutuskan untuk berhenti kuliah, meski tinggal menyusun skripsi.

Gagal mendapatkan gelar di perguruan tinggi, tak membuat Andi diam begitu saja.

Dia lantas membuka bengkel konstruksi logam, untuk membuat mesin-mesin UMKM, pemasangan kanopi, hingga teralis.

Usaha itu sudah dia jalankan selama 3 tahun terakhir dan sudah berbadan hukum.

"Belum berani produksi massal, belum berani diedarkan, karena belum ada hak cipta dan sebagainya."

"Nanti takutnya berdampak ke saya," ujar dia.

"Warga sini tertarik sebenarnya, banyak anak-anak SD yang tertarik mencoba," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Sepeda Tenaga Surya Buatan Warga Sragen, Belum Berani Produksi Massal, Segini Biaya Perakitannya

Baca juga: Faruq Ibnul Haqi Diiringi Barongsai Serahkan Formulir Pendaftaran Bakal Cawalkot Tegal dari PDIP

Baca juga: Anggaran Perawatan Taman di Semarang Belum Mencukupi, Idealnya 200 Titik Rp 18 Miliar

Baca juga: 5 Warga Wonosobo Nyaris Jadi Korban TPPO, Hendak Diberangkatkan ke Serbia

Baca juga: Pesisir Semarang Kian Bergeliat, POJ City Hadirkan Lapangan Bola Sintetis Hingga Pusat Perbelanjaan

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved