Berita Semarang
Siapkan Tempat Bagi Para Peneliti dan Periset Kota Semarang, Mbak Ita Resmikan Co-working Space BRIN
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meresmikan Co-working Space (CWS) Badan Riset dan Inovasi Daerah yang akan menjadi tempat peneliti.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meresmikan Co-working Space (CWS) BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) yang akan menjadi tempat bagi para peneliti dan periset.
Sebelum menjadi Co-Working Space BRIN, gedung tersebut merupakan tempat yang digunakan sebagai kantor Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
"Alhamdulillah bersama Sekretaris Utama BRIN, Ibu Nur Tri Aries Sustiningtyas hari ini meresmikan Co-working Space BRIN untuk di wilayah Jawa Tengah yang ada di Kota Semarang," ujar Mbak Ita, sapaan akrabnya, Senin (20/5).
Baca juga: Viral, Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Dinilai Aman dan Bikin Enteng, Begini Kata Peneliti
Menurut Mbak Ita, dengan adanya co-working space ini diharapkan bisa memfasilitasi para peneliti dan periset untuk bisa memberi dukungan kepada pemerintah daerah.
"Tadi ada beberapa penemuan-penemuan yang sangat luar biasa dan itu sangat dibutuhkan bagi masyarakat Kota Semarang. Ada pendeteksi banjir dan longsor serta untuk Daerah Aliran Sungai atau DAS, kemudian ada controlling emisi udara," kata dia.
Jika selama ini, lanjut dia, kontrol emisi udara hanya statis berada di satu titik, penemuan kali ini kontrol emisi udaranya bisa digunakan di sepeda motor atau untuk ojek online.
"Kita bisa kerja sama kan dengan perusahaan-perusahaan ojek online untuk uji coba," jelasnya.
Tak hanya itu, lanjutnya, ada pula hasil riset polibag yang mudah terurai karena terbuat dari ketela dan limbahnya.
"Selama ini polibag setelah dipakai tidak bisa terurai sehingga menimbulkan limbah atau sampah plastik yang semakin menumpuk. Kami akan pakai untuk pilot projectnya program Perdu Semerbak kota Semarang begitu dipakai dibuang sudah akan terurai," imbuh dia.
Yang lebih luar biasa, imbuh Mbak Ita, ada pula limbah-limbah plastik bahkan bisa diubah menjadi bahan minyak yang bisa digunakan oleh para nelayan.
"Jadi tidak perlu mengubah mesinnya tapi bisa langsung dipakai. Ini kan penting juga untuk kota Semarang," katanya.
Selain itu, ada juga program mina padi apung, di mana petani bisa memanfaatkan embung atau kolam retensi.
"Jadi atasnya ada padi yang ditanam mengapung, sedangkan bawahnya dikasih ikan-ikan. Ini manfaat yang luar bisa sehingga ini yang menjadi semangat kami untuk memfasilitasi para periset," paparnya.
Launching Co-working space BRIDA ini menurut dia sekaligus sebagai upaya optimalisasi gedung P3DN. "Kami bersinergi menyediakan tempat bagi periset.
Fasilitas berupa tempat untuk meeting, kami menambah meja dengan stop kontak karena mereka senjatanya laptop dan gadget.
Satria Pelajar SD Semarang Hidupkan Boneka Dengan Bercerita Hingga Meraih Banyak Piala |
![]() |
---|
Kota Semarang Berawan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Kamis 31 Juli 2025 |
![]() |
---|
Lomba HUT ke-80 Kemerdekaan RI Digelar Pemkot Semarang, Ini Rangkaiannya! |
![]() |
---|
Angka PHK Resmi di Kota Semarang Rendah, Realitanya: Banyak Pekerja Kontrak "Hilang" Tanpa Jejak! |
![]() |
---|
TPA Ilegal Terbongkar di Brown Canyon Semarang Setelah 1 Tahun Beroperasi, DPRD Turun Tangan! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.