Berita Semarang
Perusahaan Dituntut Dukung Program KLA di Semarang, Ini yang Harus Dilakukan
DP3A Kota Semarang berkolaborasi dengan Disnaker dan Dinkes Kota Semarang agar perusahaan melaksanakan indikator-indikator Kota Layak Anak (KLA).
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - DP3A Kota Semarang terus mengingatkan perusahaan untuk turut mendukung Kota Layak Anak (KLA).
Sejak 2023, Semarang berpedikat KLA Utama.
Tentu, hal itu tidak lepas dari peran perusahaan di ibu kota Jawa Tengah ini.
Baca juga: PPDB Online Jateng 2024: Daftar Zonasi SMA Negeri di Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2024-2025
Baca juga: BHP Semarang Laksanakan Upacara Bendera Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke – 116 Tahun 2024
Sekretaris DP3A Kota Semarang, Noegroho Edy Rijanto mengatakan, ada 24 indikator dalam KLA.
Seluruh indikator sebenarnya sudah dilakukan di Kota Semarang.
Hanya saja, perlu terus ditingkatkan agar Semarang bisa mempertahankan sebagai kota yang layak bagi anak-anak.
Satu di antaranya adalah menggenjot peran perusahaan dalam mewujudkan KLA.
"Kami mengundang teman-teman APSAI (Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia)."
"Tujuannya agar mereka mendukung program KLA," terang Noegroho Edy Rijanto kepada Tribunjateng.com seusai membuka kegiatan Penguatan Jejaring KLA APSAI di Gedung Puspaga Kota Semarang, Selasa (21/5/2024).
Noegroho menyebut, ada beberapa indikator KLA yang harus dipenuhi perusahaan.
Misalnya perusahaan harus memberikan fasilitas tempat menyusui.
Selain itu, jam istirahat bagi pekerja perempuan juga perlu disesuaikan.
Ini penting agar pekerja wanita tetap bisa memberikan ASI untuk anaknya.
"Sebenarnya, di Semarang sudah jalan."
"Kami kolaborasi dengan Disnaker dan Dinkes Kota Semarang agar perusahaan melaksanakan indikator-indikator KLA."
"Mereka harus melaksanakannya, dengan harapan anak Indonesia menjadi anak yang sehat," paparnya.
Bersama Disnaker Kota Semarang, pihaknya juga memberikan peringatan kepada perusahaan agar memenuhi indikator KLA.
Diakuinya, memang masih ada yang belum melaksanakan indikator KLA secara penuh.
DP3A Kota Semarang terus mendorong peran perusahaan dalam mendukung KLA, terutama perusahaan yang memiliki banyak tenaga kerja perempuan.
Baca juga: Harris Sentraland Semarang Ingin Ciptakan Trend Dine-In Dan Nongkrong Di Hotel
Baca juga: Seorang Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat karena Alami Pendarahan Lambung
Sub Koordinator Pendidikan dan Kesehatan DP3A Kota Semarang, Feri Alfaozan mengatakan, tak hanya fasilitas berupa ruang ramah anak, ruang laktasi, maupun fasilitas lainnya, perusahaan juga harus mendukung KLA dengan menjual produk ramah anak.
Lalu kebijakan perusahaan yang ramah anak serta dukungan sosial masyarakat melalui program corporate social responsibility (CSR).
Ada beragam program CSR yang bisa menjangkau anak.
Misalnya pengobatan gratis di kelurahan ramah anak, penanganan stunting, dan bentuk CSR lain yang berkelanjutan.
"Contohnya, Indonesia Power menaungi CSR di Semarang Utara."
"Programnya memberdayakan masyarakat sekitar," sebutnya.
Feri mengatakan, baru sekira 70 persen perusahaan yang tergabung dalam APSAI yang telah mendukung penuh KLA di ibu kota Jawa Tengah.
Hingga kini, anggota APSAI sudah mencapai 45 perusahaan.
Pihaknya terus mengajak seluruh perusahaan untuk mendukung KLA.
"Setiap perusahaan ada CSR."
"Harapan kami, itu dimanfaatkan untuk meningkatkan SDM dari tingkat bawah yaitu anak."
"Mereka akan menjadi penerus keberlanjutan Indonesia," jelasnya. (*)
Baca juga: Pendaftar Panwaslu Kelurahan/Desa Membludak di Kendal, Selasa Sore Ini Hari Terakhir
Baca juga: Kronologi Pelajar Mts Solo Tewas di Bumi Perkemahan Sekipan, Tubuh Dingin Saat Dibangunkan Rekannya
Baca juga: Inilah Sosok Pemain Asal Spanyol Seleksi PSIS Semarang, Mirip Legenda Barcelona Jordi Alba
Baca juga: PLN UIP JBT & PT United Power Tandatangani Perjanjian Penggunaan Lahan Secara Tidak Langsung di KIK
tribunjateng.com
tribun jateng
Semarang
Pemkot Semarang
DP3A Kota Semarang
Kota Layak Anak
Semarang Kota Layak Anak
Noegroho Edy Rijanto
Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia
APSAI
Feri Alfaozan
Daftar Lokasi Temuan Sesar Aktif di Semarang Berpotensi Terjadi Gempa Besar, Ada di Pusat Kota |
![]() |
---|
Dari Laut ke Bengkel Perahu: Hidup Ganda Yasin dan Nur Utomo Rawat Kehidupan Nelayan Semarang |
![]() |
---|
Beli Emas di Bawah Rp10 Juta Kini Bebas Pajak, Simak Aturan Terbaru yang Disahkan Pemerintah |
![]() |
---|
Jejak Adipati Pati di Semarang: Kisah Turmanto Juru Kunci di Tengah Rimbunnya Gunungpati |
![]() |
---|
SMKN 9 Semarang Siap Bersaing dalam ACC 2025 Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.