Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

Wali Kota Pekalongan Aaf Berhasil Atasi Banjir dari 22 Kelurahan Kini Tersisa Tujuh

Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid atau akrab disapa Mas Aaf serius nyalon kembali periode kedua pada Pilkada 2024.

TRIBUNJATENG/Rahdyan Trijoko Pamungkas
Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid atau akrab disapa Mas Aaf 


Tapi alhamdulilah partai koalisi tahun 2020 insyaallah masih komit dengan kami yakni PPP,PAN, dan Hanura. Tinggal lobi-lobi ke partai lain.


Kemarin memenuhi undangan DPC PKB. Saya mengambil formulir pendaftaran di DPC PKB. Ada kemungkinan koalisinya menambah. Tapi semua dinamis. Tapi siapa yang akan digandeng ranahnya partai.


Pasangan ranahnya partai dan belum tentu sama lagi. Sekarang peluang masih terbuka semua. Saya belum deal atau mengerucut. Termasuk dengan wakil walikota saya peluang masih sama. Rapat koalisi nanti akan menentukan.


Pengalaman apa paling berkesan selama menjabat?

Saya basicnya bukan dari birokrasi tetapi wiraswasta.

Saya juga pernah sebagai karyawan swasta di percetakan Kota Pekalongan. Saya pernah menjadi ketua koperasi BMT.


Waktu saya terjun ke politik ada kejadian luar biasa  Kenapa? Karena kakak kandung saya waktu itu  Achmad Alf Arslan Djunaid atau mas Alex sebagai wali kota Pekalongan.

Beliau menjabat selama 1,5 tahun meninggal dunia. Tidak tahu kenapa jabatan wali kota diteruskan wakilnya dan banyak teman, partai mendorong saya masuk ke politik.


Pada waktu itu saya sama sekali belum pernah nyalon DPR, masuk partai. Waktu kakak saya menjabat wakil Wali Kota dan wali kota waktu  itu saya datang ke Pemkot bisa dihitung jari.

Kalau tidak perlu dengan kakak, saya tidak datang.

ASN hanya beberapa yang kenal.


Ini menjadi tantangan saya karena mencoba hal baru.

Saya pamit keluarga dan istri Insyaallah masuk politik dan alhamdulilah waktu itu mengisi wakil.

 

Jujur waktu masuk pertama kantor tidak tahu apa-apa. Karena backgroundnya beda.

Saya dipesan kakak. Ini dunia baru buat kamu.

Jadi kamu tidak usah macem-macem. Belajar birokrasi dan alhamdulilah banyak hal menghadapi ASN, masyarakat, problematika menjadi ilmu baru.


Ini menjadi konsekuensi dan harus dijalani. Insyallah saya akan menjalani  periode kedua dan mudah-mudahan lancar.Kesannya program yang dijalankan dengan dinas bisa berjalan ada kepuasan batin. 


Saya kalau bikin program satu bulan sekali ngobrol dengan masyarakat dan itu rutin. Audiensnya ganti-ganti kadang RT RW, wartawan, tokoh ulama, masyarakat mendengar masukannya apa.

Para lurah dan camat kalau beberapa kali kami pertemuan harus laporan jika ada permasalahan di lingkungan. Jangan sampai ada masyarakat maupun wartawan tanya ke saya, saya tidak tahu.

 

Ini wejengan para lurah, camat hingga dinas jika ada masalah mengeluh bencana, mengurus sesuatu itu dihadapi dan jangan menghindar. Walaupun kita belum bisa memberikan solusi paling tidak dihadapi. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved