Mengenal Suku Togutil, Tiga Anggotanya Datangi Lokasi Pertambangan
Ketiga orang suku pedalaman hutan Halmahera itu pun disambut baik oleh para pekerja tambang dan diajak masuk ke kantin.. Suku Togutil adalah suku peda
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Mengenal Suku Togutil, Tiga Anggotanya Datangi Lokasi Pertambangan
TRIBUNJATENG.COM - Viral video diduga anggita Suku Togutil pedalaman hutan Halmehera Maluku, mendatangi area pertambangan.
Mereka terdiri dari 1 pria dan 2 wanita yang berjalan lemas.
Salah seorang dari pekerja tambang kemudian mencoba untuk menghampiri ketiga orang tersebut.
Ketiga orang suku pedalaman hutan Halmahera itu pun disambut baik oleh para pekerja tambang dan diajak masuk ke kantin.
Diduga, maksud mereka meminta bantuan orang-orang tambang adalah karena lapar.
Di video lain terlihat ketiga orang tersebut membawa beberapa tombak dan sebilah parang.
Suku Togutil adalah suku pedalaman di hutan Halmahera.
Mengutip dari jurnal milik UIN Raden Fatah Palembang, Suku Togutil adalah suku yang hidup secara nomaden di kedalaman hutan
Suku Togutil tersebar di beberapa wilayah Maluku Utara, seperti di Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, dan Halmahera Utara.
Kehidupan mereka masih sangat tergantung pada keberadaan hutan-hutan asli. Mereka bermukim secara berkelompok di sekitar sungai.
Komunitas Togutil yang bermukim di sekitar Sungai Dodaga sekitar 42 rumah tangga.
Rumah-rumah mereka terbuat dari kayu, bambu dan beratap daun palem sejenis Livistonia sp.
Umumnya rumah mereka tidak berdinding dan berlantai papan panggung.
Suku Togutil yang dikategorikan suku terasing tinggal di pedalaman Halmahera bagian utara dan tengah, menggunakan bahasa Tobelo sama dengan bahasa yang dipergunakan penduduk pesisir, orang Tobelo.
Mereka hidup dari memukul sagu, berburu babi dan rusa, mencari ikan di sungai-sungai, di samping berkebun. Mereka juga mengumpulkan telur megapoda, damar, dan tanduk rusa untuk dijual kepada orang-orang di pesisir. Kebun-kebun mereka ditanami dengan pisang, ketela, ubi jalar, pepaya dan tebu.
Namun karena mereka suka berpindah-pindah, dapat diduga kalau kebun-kebun itu tidak diusahakan secara intesif. Dengan begitu, sebagaimana lazimnya di daerah-daerah yang memiliki suku primitif, hutan di daerah ini tidak memperlihatkan adanya gangguan yang berarti
(*)
Mulianya Hati Tiwi Pegawai BPS yang Dibunuh Rekan Kerja, Bawa Koper Penuh Buku dari Magelang |
![]() |
---|
Suami Kerap Nangis dan Minta Dirukyah, Kata Istri Pelaku Pembunuhan Tiwi Pegawai BPS Asal Magelang |
![]() |
---|
Siasat Hanafi Tutupi Jejak Pembunuhan Berencana terhadap Tiwi Pegawai BPS Asal Magelang |
![]() |
---|
Halmahera Music Semarang Resmikan Outlet Baru di BSB City |
![]() |
---|
Warga Temukan 38 Granat dan 28 Amunisi saat Gali Tanah untuk Fondasi Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.