Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mulianya Hati Tiwi Pegawai BPS yang Dibunuh Rekan Kerja, Bawa Koper Penuh Buku dari Magelang

Saat itu, seorang rekan kerja berupaya menghubungi keluarga karena Tiwi tak kunjung masuk kantor seusai masa cutinya berakhir

Penulis: Msi | Editor: muslimah
Tribunjogja.com/ Yuwantoro Winduajie
AYAH KORBAN: Karyanto (62) saat memperlihatkan foto putri sulungnya, Karya Listyanti Pertiwi atau Tiwi (30)  

TRIBUNJATENG.COM, MAGELANG – Sosok Karya Listyanti Pertiwi atau Tiwi (30) dikenang oleh ayahandanya, Karyanto (62).

Dia seorang fighter, pekerja keras, dan memiliki hati yang mulia.

Tiwi membawa satu koper penuh buku dari Magelang saat ia kembali ke Halmahera.

Dia ingin membuat perpustakaan kecil-kecilan buat anak-anak di sana agar mendapatkan literasi yang cukup.

Setelah Tiwi meninggal, barulah Karyanto tahu kalau teman putrinya sangat banyak.

Baca juga: Mau Bongkar Diskotek, Gubernur Bobby Nasution Dilempari Batu oleh Massa Ormas GRIB

Baca juga: Ade Mulyana Ternyata Menaruh Hati ke Dea, Majikan yang Ia Bunuh, Pernah Adu Domba dengan Suaminya

Senyum tipis tampak di wajah Karyanto saat memperlihatkan sebuah foto dari ponselnya.

Dalam foto itu, putri sulungnya, Karya Listyanti Pertiwi atau Tiwi (30), tampak tersenyum seolah memamerkan kerudung merah muda—hadiah dari sang ayah—yang dikenakannya.

Tak ada yang menyangka, itu menjadi kenangan terakhir dari Tiwi kepadanya. 

Meski dirundung duka, Karyanto berusaha tegar menghadapi musibah tersebut.

“1 Mei 2025 Tiwi kirim foto terakhir ke saya, setelah Lebaran. Kerudung itu saya yang membelikan,” ujar Karyanto saat ditemui Tribun Jogja di kediamannya di Kedungsari, Kota Magelang, Kamis (14/8/2025).

Karya Listyanti Pertiwi merupakan pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Halmahera Timur yang sebelumnya ditemukan meninggal dunia di rumah dinas BPS, Desa Soagimalaha, Kecamatan Kota Maba, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara pada 31 Juli 2025 lalu.

Tiwi menjadi korban pembunuhan oleh rekan kerjanya bernama Aditya Hanafi yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.

Kepergiannya menyisakan luka mendalam bagi keluarga.

“Kami sejak dari awal menerima berita itu ya kami berdua (Karyanto dan istrinya) harus ikhlas. Kita harus berpikir dan berjiwa yang besar dalam menghadapi kejadian ini, sudah kami ikhlaskan,” kata Karyanto.

Kabar meninggalnya Tiwi pertama kali diterima keluarga pada 31 Juli 2025. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved