Hasil Uji Lab Hidangan yang Bikin Ratusan Orang Keracunan di Kudus, Didominasi Bakteri E.Coli

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Beberapa waktu lalu, Desa Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus digegerkan dengan ratusan warga yang keracunan usai menyantap hidangan tahlilan. 

Para warga rata-rata mengeluhkan sakit pada bagian pencernaan, pusing, dan panas.

Tak sedikit warga yang dirawat di rumah sakit akibat hal itu. 

Baca juga: Keracunan Massal Usai Makan Nasi Boks di Ketanggungan Brebes, 54 Orang Rawat Inap

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, dr Andini Aridewi mengatakan uji klinis pemeriksaan sampel makanan dan minuman telah dilakukan. 

"Dari sampel makanan dan minuman itu ditemukan bakteri, namun didominasi bakteri E.Coli, selain itu ada Klebsiella dan lainnya. Tapi itu hanya ada pada makanan tertentu, yang paling banyak memang E.Coli," ujarnya saat dihubungi Tribunjateng, Senin (27/5/2024). 

Dia mengatakan memang ada beberapa kuman pada makanan dan minuman. Namun tidak ada zat-zat yang berbahaya. 

E.Coli tersebut, dapat menyebabkan infeksi pada usus saluran pencernaan, saluran kemih, dan bagian lain dari tubuh. 

Namun beberapa dapat membuat tubuh merasakan sakit dengan diare encer, muntah-muntah, dan demam.

Baca juga: Total 113 Orang Jadi Korban Keracunan Massal di Kudus, Begini Nasib Pemilik Hajatan

"Intinya penyebabnya ada pada kebersihan lingkungan dan pengelolaan makanan. Untuk itu dalam mengolah makanan perlu diperhatikan kebersihan dan standar kesehatan termasuk sumber air," tuturnya.

Untuk mengingat kembali, korban terdampak dugaan keracunan di Kabupaten Kudus dari data terakhir yang diterima Tribunjateng mencapai 113 orang. 

Hingga saat ini, para korban dugaan keracunan di Desa Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus telah sembuh. (Rad)