Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

RESMI, Progam Bagi-bagi Rice Cooker Gratis Dilanjutkan, Ada 135 Ribu Unit yang Dibagikan

Program pembagian rice cooker gratis yang sudah dimulai akhir 2023 akan dilanjutkan lagi pada tahun ini.

Editor: Muhammad Olies
Net
Ilustrasi Rice Cooker 

TRIBUNJATENG.COM - Program pembagian rice cooker gratis yang sudah dimulai akhir 2023 akan dilanjutkan lagi pada tahun ini.

Untuk 2024 ini, ada 135.000 unit rice cooker yang akan dibagikan secara gratis kepada berbagai elemen masyarakat.

Program pembagian rice cooker gratis berada di bawah kendali Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kegiatan ini merupakan bagian dari program bagi-bagi alat masak listrik (AML) gratis.

"Ya lanjut," ujar Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu dikutip dari Kompas.com, Selasa (4/6/2024).

Ia menuturkan, setidaknya ada 135.000 unit rice cooker yang dibagikan pada tahun ini. Adapun nilai anggarannya mencapai Rp 85 miliar.

"Kalau enggak salah sekitar Rp 85 miliar, itu 135.000 unit tahun ini," kata dia.

Baca juga: SIAP-SIAP, 43.058 Warga Jateng Bakal Terima Rice Cooker Gratis, Paling Banyak di Brebes

Baca juga: Fakta-Fakta Terkait Progam Bantuan 500 Ribu Rice Cooker Gratis, Ini Syarat Penerima

Meski begitu, Jisman tidak menjelaskan lebih lanjut terkait kapan program pembagian rice cooker gratis ini akan dilakukan. Hanya saja, dia menekankan bahwa saat ini masih dalam pembahasan anggaran.

"Ini lagi dianggarkan yah untuk AML," ucapnya.

Untuk diketahui, program pembagian AML gratis berupa rice cooker dilakukan sejak tahun lalu. Pada 2023, ditargetkan pembagian rice cooker mencapai 500.000 unit.

Pengadaan rice cooker menggunakan anggaran 2023 dengan total Rp 322 miliar, meski distribusinya dilakukan sepanjang 12 Desember 2023 hingga 13 Februari 2024.

Namun, realisasi pembagian rice cooker gratis tersebut hanya mencapai 342.621 unit atau 68,5 persen dari target.

Menurut Jisman, tak tercapainya target dikarenakan pelaksanaan program pembagian AML tahun lalu memiliki keterbatasan waktu untuk merealisasikannya.

Di sisi lain, program pembagian AML tahun lalu merupakan program pertama bagi Kementerian ESDM. Maka dari itu dilakukan evaluasi untuk dilakukan perbaikan ke depannya.

"Program ini adalah program pertama di Kementerian ESDM, sehingga perlu persiapan-persiapan yang lebih panjang, di samping keterbatasan waktu untuk pelaksanannya," ucapnya.

Artikel ini diolah dari Kompas.com 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved