Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kisah Pilu Santriwati Dicabuli Pimpinan Ponpes Bertahun-tahun, Sampai Lupa Jumlahnya

Kisah pilu menimpa santriwati menjadi korban pelampiasan nafsu bejat pimpinan pondok pesantren selama bertahun-tahun.

Editor: raka f pujangga
Shutterstock
Ilustrasi. 

Ia memutuskan melaporkan peristiwa itu kepada polisi setempat.

“Korban baru tamat dari pesantren tersebut dan saat ini sedang proses pendaftaran perkuliahan,” jelasnya.
Kasus ini sudah dilimpahkan dari Polsek Lunyuk ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sumbawa.

Demikian disampaikan Kanit PPA Polres Sumbawa Aiptu Arifin Setioko.

“Kami masih terus kembangkan ini karena korban menjadi korban berkali-kali,” ungkap Arifin.

Sejauh ini sudah dilakukan serangkaian pengambilan keterangan korban termasuk pemeriksaan psikologi untuk penguatan alat bukti serta mengetahui apakah ada trauma atau tidak.

“Korban tidak trauma. Tetapi ada ketakutan saat ia masih terus dihubungi terduga pelaku pascakasus dugaan kekerasan seksual ini dilaporkan ke polisi,” papar Arifin.

Peristiwa dugaan pencabulan terjadi di rumah terduga pelaku.

Saat itu istri terduga pelaku sedang tidak berada di rumah.

"Kejadiannya sudah sering terjadi. Korban sering bantu bersihkan rumah terduga saat istrinya libur sekolah dan berangkat ke Lombok,” terangnya.

Lebih jauh ditambahkan Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Sumbawa, Fatriatulrahma saat dikonfirmasi mengatakan pendampingan terhadap korban sudah dilakukan saat proses pemeriksaan oleh penyidik.

“Benar, kami sudah dampingi korban. Kami juga akan terus dampingi hingga pemeriksaan beberapa saksi,” kata sosok yang akrab disapa Atul saat dikonfirmasi Rabu.

Kasus berawal saat korban bercerita ke temannya.

Kebetulan salah satu teman korban pernah melihat korban berada di dalam kamar ustadz pimpinan Ponpes tersebut.

Sejauh ini, pendampingan yang dilakukan LPA sudah dilakukan saat visum et repertum, pemeriksaan saksi dan pemeriksaan psikologi korban.

Baca juga: Kisah Pilu Santriwati Rela Mati Daripada Dicabuli Pengemudi Kapal, Kepala Luka Dipukuli Pakai Kayu

“Hasil visum ada luka. Korban pernah jadi korban berkali-kali. Bahkan saat TK dilakukan oleh tetangganya. Hingga saat MTS diduga dilakukan ustadz pimpinan Ponpes,” sebutnya.

Korban juga mengalami kekerasan berbasis gender online (KBGO) oleh pacarnya saat pengiriman foto asusila non-konsensual.

"Korban juga lupa berapa kali dicabuli oleh ustadz tersebut saking sudah sering terjadi,” pungkasnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perempuan 19 Tahun Diduga Dicabuli Pimpinan Ponpes sejak di Bangku MTS"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved