Berita Regional
Kisah Pilu Santriwati Dicabuli Pimpinan Ponpes Bertahun-tahun, Sampai Lupa Jumlahnya
Kisah pilu menimpa santriwati menjadi korban pelampiasan nafsu bejat pimpinan pondok pesantren selama bertahun-tahun.
Ia memutuskan melaporkan peristiwa itu kepada polisi setempat.
“Korban baru tamat dari pesantren tersebut dan saat ini sedang proses pendaftaran perkuliahan,” jelasnya.
Kasus ini sudah dilimpahkan dari Polsek Lunyuk ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sumbawa.
Demikian disampaikan Kanit PPA Polres Sumbawa Aiptu Arifin Setioko.
“Kami masih terus kembangkan ini karena korban menjadi korban berkali-kali,” ungkap Arifin.
Sejauh ini sudah dilakukan serangkaian pengambilan keterangan korban termasuk pemeriksaan psikologi untuk penguatan alat bukti serta mengetahui apakah ada trauma atau tidak.
“Korban tidak trauma. Tetapi ada ketakutan saat ia masih terus dihubungi terduga pelaku pascakasus dugaan kekerasan seksual ini dilaporkan ke polisi,” papar Arifin.
Peristiwa dugaan pencabulan terjadi di rumah terduga pelaku.
Saat itu istri terduga pelaku sedang tidak berada di rumah.
"Kejadiannya sudah sering terjadi. Korban sering bantu bersihkan rumah terduga saat istrinya libur sekolah dan berangkat ke Lombok,” terangnya.
Lebih jauh ditambahkan Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Sumbawa, Fatriatulrahma saat dikonfirmasi mengatakan pendampingan terhadap korban sudah dilakukan saat proses pemeriksaan oleh penyidik.
“Benar, kami sudah dampingi korban. Kami juga akan terus dampingi hingga pemeriksaan beberapa saksi,” kata sosok yang akrab disapa Atul saat dikonfirmasi Rabu.
Kasus berawal saat korban bercerita ke temannya.
Kebetulan salah satu teman korban pernah melihat korban berada di dalam kamar ustadz pimpinan Ponpes tersebut.
Sejauh ini, pendampingan yang dilakukan LPA sudah dilakukan saat visum et repertum, pemeriksaan saksi dan pemeriksaan psikologi korban.
Baca juga: Kisah Pilu Santriwati Rela Mati Daripada Dicabuli Pengemudi Kapal, Kepala Luka Dipukuli Pakai Kayu
“Hasil visum ada luka. Korban pernah jadi korban berkali-kali. Bahkan saat TK dilakukan oleh tetangganya. Hingga saat MTS diduga dilakukan ustadz pimpinan Ponpes,” sebutnya.
Korban juga mengalami kekerasan berbasis gender online (KBGO) oleh pacarnya saat pengiriman foto asusila non-konsensual.
"Korban juga lupa berapa kali dicabuli oleh ustadz tersebut saking sudah sering terjadi,” pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perempuan 19 Tahun Diduga Dicabuli Pimpinan Ponpes sejak di Bangku MTS"
Yudha yang Hilang 2 Tahun Diduga Telah Jadi Kerangka yang Ditemukan di Pohon 20 Meter dari Rumahnya |
![]() |
---|
Remaja 16 Tahun Cekik Pacar Hingga Tewas Setelah Temukan Foto Korban dengan Pria Lain |
![]() |
---|
Darah Berceceran di Kebun, Candra Diduga Dibunuh Teman |
![]() |
---|
6 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Belum Ditemukan |
![]() |
---|
Tergiur Ajakan Kenalan Nginap di Hotel, Pria Ini Kehilangan Motor Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.