Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cerita Hendi saat Jadi Walikota Semarang, Cuma Ngobrol 5 Menit Dapat Dana Proyek Rp200 M dari Jokowi

Hendrar Prihadi, mantan Walikota Semarang menceritakan sebuah kisah yang sangat unik. Ngobrol 5 menit dengan Presiden Jokowi dapat dana Rp 200 miliar

|
Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi

TRIBUNJATENG.COM- Hendrar Prihadi, mantan Walikota Semarang menceritakan sebuah kisah yang sangat unik.

Hal itu diungkapkan Hendi saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra.

Sambil berkeliling kota Semarang bersama Febby Mahendra Putra, Hendi mengatakan perkembangan Kota Semarang termasuk sangat pesat.

Hendi lalu memamerkan jalan Mulawarman  di Kecamatan Banyumanik yang dulu masih sepi, kini sudah mulai ramai dan jalan sudah tertata rapi.

"Di sini dulu sepi, lalu ada kampus UNDIP, sehingga kebutuhan mahasiswa akan tempat tinggal seperti kos dan warung makan,sehingga saat ini termasuk kawasan sangat ramai," ujarnya.

Hendi menceritakan pembangunan jalan Mulawarman yang kini sudah tersedia penerangan jalan dan trotoar.

Hendi lalu mengajak Febby Mahendra ke sebuah warung makan yang menjadi destinasi terkenal di Banyumanik, yakni Sowak atau Sop Iwak.

Pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)  itu menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur terhadap perkembangan suatu daerah.

"Maka prioritas infrastruktur sepeti jalan, harusnya bisa menghubungkan akses kemajuan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan," ujarnya.

Hendi mengatakan melakukan pembangunan di sekitar jalan Mulawarman membutuhkan pengorbanan masyarakat.

"Kesulitan terberat saat itu adalah problem sosial, saya berusaha menyakinkan masyakarat bahwa dengan pembangunan jalan di sekitar ini demi kemajuan ekonomi, meski saat pembangunan juga butuh waktu dan saat itu jalan ditutup. Sekarang kita bisa lihat, warung-warung di sini ramai dan alhamdulillah pembangunan bermanfaat untuk masyarakat," ujar Hendi.

Hendi lantas menceritakan pembangunan di Kota Semarang yang mendapatkan bantuan dari pihak ketiga yakni perusahaan.

"Jika kita melakukan pembangunan hanya menggunakan dana APBN atau APBD maka ya cuma gitu-gitu aja. Karena kita ingin membuat sebuah lompatan yang besar, maka harus melibatkan berbagai pihak, seperti perusahaan swasta," ujarnya.

Hendi mengatakan bahwa ia membangun Taman Indonesia Kaya bekerjasama dengan Djarum Foundation.

Taman Indonesia Kaya sebelumnya merupakan Taman Keluarga Berencana atau Taman KB.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved