Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wawancara Khusus

WAWANCARA : Prof Nina dan Tim Pastikan Tempe Sehat Berbudaya

Tempe sudah menjadi makanan khas Indonesia. Bahkan ada puluhan negara yang sudah mengonsumsi tempe.

|
Penulis: hermawan Endra | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng
Pengurus Forum Tempe Indonesia (FTI) Jateng hadir di studio Tribun Jateng, 6 Juni 2024 dalam rangka Hari Tempe Nasional 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Tempe sudah menjadi makanan khas Indonesia. Bahkan ada puluhan negara yang sudah mengonsumsi tempe.

Dalam hal ini, Forum Tempe Indonesia (FTI) sudah mendaftarkan kepada Sekretariat UNESCO agar tempe Indonesia menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) atau Representative List of Intangible Cultural Heritage of Humanity.

Pengajuan sudah disampaikan sejak Maret 2024.

Dan sekarang ini, setiap tanggal 6 Juni diperingati sebagai Hari Tempe Nasional. Peringatan ini juga sebagai bentuk dukungan masyarakat Indonesia agar tempe menjadi WBTB.

Tribun Jateng kehadiran Forum Tempe Indonesia (FTI) Jateng dalam acara Tribun Forum yang digelar tepat tanggal 6 Juni 2024. Empat Srikandi Jawa Tengah yang konsen terhadap seluk beluk tempe ini yaitu Prof. DR. Siti Harnina Bintari, MS (Ketua FTI Jateng), Lusiawati Dewi MSc (Sekretaris FTI Jateng), DR. Dra. Ufi Saraswati MHum (Komisi Budaya FTI Jateng) serta DR. Ir. Ch. Retnaningsih MP (Edukasi Konsumen FTI Jateng).

Pengurus Forum Tempe Indonesia (FTI) Jateng hadir di studio Tribun Jateng, 6 Juni 2024 dalam rangka Hari Tempe Nasional.
Pengurus Forum Tempe Indonesia (FTI) Jateng hadir di studio Tribun Jateng, 6 Juni 2024 dalam rangka Hari Tempe Nasional. (Tribun Jateng)

Tribun Forum dalam suasana hangat dipandu oleh host Iswidodo News Manager Tribun Jateng, dengan topik utama Tempe Sehat Berbudaya.

Bagaimana Prof Nina yang juga akademisi Unnes memandang tempe?

Baik tribunners. Tempe itu sehat dan berbudaya, karena bahan bakunya sebagai superfood. Kedelai menjadi bahan yang sangat penting karena mengandung senyawa protein nabati yang baik untuk tubuh.

Tempe diolah dengan proses fermentasi yang itu juga memberikan dampak munculnya senyawa penting seperti antioksidan. Tempe berbudaya karena punya arti kebiasaan baik.

Oh iya kabarnya FTI mendaftarkan tempe sebagai WBTB ke UNESCO?

Iya benar. Saat ini sedang pada tahap didaftarkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB). Sementara ini berdasarkan catatan sejarah tempe, ada satu rujukan nenek moyang dari Jawa punya kitab bagus di antaranya Serat Centhini. Di kitab kuno itu ada membahas tentang masakan tempe.

Kita juga ada catatan sejarah yaitu tempe memberikan kontribusi kepada local genius dari anak bangsa karena kebutuhan nutrisi tercatat di museum tertua di Indonesia. Dikatakan ada salah satu bahan baku tempe yakni kedelai sudah ada pada abad 19.

Sedangkan kedelainya sudah dikenalkan pedagang asing yakni dari Cina, itu dikenalkan sebagai komunitas perdagangan internasional. Perjalanan tempe inilah yang kami ajukan ke Unesco.

Apa peran FTI di pertempean Indonesia?

Kami diberikan tugas untuk mengembangkan tempe bisa fokus pada tempe yang sehat. Sebagaimana diketahui tidak semua perajin tempe mengolah dengan cara yang benar. Maka itu tugas kami adalah memberikan edukasi mengolah tempe yang benar supaya tempe itu sehat, bersih dan higienis.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved