Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Viral Hari Ini

Tragis! Alat Kelamin Bocah 10 Tahun Putus Saat Disunat, Begini Kronologi dan Kondisinya Sekarang

Potongan kelamin MHN gagal disambung lagi karena terlalu lama dalam perjalanan menuju RS Mohammad Hoesin Palembang.

Editor: deni setiawan
DOKUMENTASI TRIBUN JATENG
ILUSTRASI seorang bocah sedang disunat atau khitan. 

TRIBUNJATENG.COM, SUMSEL - Tragis jika menyimak nasib bocah 10 tahun ini.

Saat bocah ini melakukan sunat (khitan), bagian ujung alat kelamin terpotong.

Bocah ini pun harus menjalani operasi dan perawatan intensif di rumah sakit agar alat kelamin yang terpotong dapat disambung kembali.

Baca juga: Viral! Kisah Guru Sleman Terima Hadiah HP Baru dari Siswanya, Ternyata Alasannya Bikin Haru

Baca juga: Sosok Maxi "Om Bule" yang Viral Gegara Sebut IKN Singkatan dari Ibukota Koruptor Nepotisme

Ya, nasib buruk menimpa bocah di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan.

Alat kelamin bocah itu terpotong saat disunat di Puskesmas.

Kelamin bocah malang itu kini hanya tersisa sedikit.

Sebetulnya, perawat hendak menyambung potongannya tapi gagal.

Kejadian tragis ini terjadi di Puskesmas Desa Kerta Mukti, Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Si bocah yang berinisial MHN baru berusia 10 tahun.

Potongan kelamin MHN gagal disambung lagi karena terlalu lama dalam perjalanan menuju RS Mohammad Hoesin Palembang.

"Karena perjalanannya dari Mesuji Raya ke Palembang sangat jauh."

"Kata dokter yang menangani operasi, potongan kelamin anak saya seharusnya ditaruh di dalam batu es," ujar Lia, ibu korban seperti dilansir dari TribunSolo.com, Jumat (14/6/2024).

Kronologi Kejadian

Orangtua korban, Subagio dan Amalia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi bertepatan dengan liburan sekolah pada Selasa (12/12/2023) silam.

"Awalnya kami mengantarkan anak sulung saya yang saat itu berusia 9 tahun untuk sunat di Puskesdes."

"Sampai di sana langsung ditangani oleh pak Zaidan (Kepala Puskesmas Kertamukti) dan segera diambil tindakan," katanya.

Ketika selesai disunat menggunakan alat laser, mantri khitan justru menyebut bila kelamin anaknya tersebut terpotong bagian atasnya (hanya tersisa sedikit).

Orangtua pun menduga ada malapraktik.

Saat itu, Amalia sontak panik dan meminta agar segera dilakukan tindakan yang terbaik.

Baca juga: Viral Tabung Gas 3 Kg Disebut Berisi Air, Pertamina Beri Penjelasan

Baca juga: Viral Seorang Ibu Mengaku Malaikat Paksa Minta Uang Rp1 Juta

"Tahunya setelah sunat waktu mau dijahit."

"Itu dicari kepalanya (bagian atas kelamin) tidak ada."

"Rupanya terjatuh dan ikut kepotong bersama kulup penis itu,"

"Waktu itu mantri sempat berusaha untuk menyambung dan menempel kepala penis."

"Tujuannya agar tidak tertutup lubangnya dan setelahnya dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.

Begitu dirujuk dan sampai di rumah sakit di kota Palembang, anaknya segera dilakukan penanganan serta dicek jadwal dokternya.

"Sampai di sana sekira pukul 21.00 dan jadwal operasi pukul 11.00 esoknya."

"Total perawatan di rumah sakit selama 11 hari sampai diperbolehkan pulang," ungkapnya.

Pasca tindakan operasi, pihak rumah sakit memakaikan keteter (alat bantu kencing) di kelamin dari korban selama sekira satu bulan sampai proses penyembuhan.

"Setelah dibawa pulang ke rumah, kondisi anak saya sempat kesulitan kencing langsung."

"Supaya lubang penisnya tidak tertutup, jadi dibantu oleh keteter," ujarnya.

Saat itu anaknya juga tak dapat beraktivitas.

"Setelah keteter dilepas, barulah anak saya bisa bermain dan normal kembali."

"Tidak lagi kesakitan," sambungnya.

Tidak berhenti sampai di sini, Amalia berujar, sejak kejadian itu sampai sekarang rutin melakukan kontrol di rumah sakit Palembang.

"Sudah sekira 4 atau 5 kali kontrol ke rumah sakit Palembang, kami selalu diantar dan ditemani oleh pak Zaidan," cetusnya.

Baca juga: Viral Maling Ketiduran Setelah Merasakan Sejuknya AC di Kamar, Bangun-bangun Ditangkap Polisi

Baca juga: Viral Isi Chat Komika Heri Horeh dengan Wanita Lain Dibongkar Istri, Pilih Cerai Daripada Tersakiti

Dugaan Malapraktik

Meskipun sudah terjadi dugaan malapraktik yang dilakukan oknum Kepala Puskesmas, namun sejak dahulu sampai sekarang masih banyak warga yang datang untuk menyunatkan anak-anaknya.

"Memang kalau warga sini (hendak sunat) selalu tempat pak Zaidan, baik manual ataupun pakai laser."

"Kalau kami waktu itu memilih pakai laser karena berharap supaya anak cepat sembuh,"

"Karena setahu kami sunat laser ini bisa sembuh hanya 4 hari dan kebetulan waktu itu cuma bisa cuti kerja 4 hari," sebutnya.

Di tengah rasa kecewa mendalam, Amalia dan Subagio tetap berharap agar nantinya kelamin anaknya bisa dilakukan operasi penyambungan.

"Harapannya Insya Allah bisa, kalau kata dokter di usia 16 tahun bisa dilakukan operasi."

"Tapi kalau bisa secepatnya dan itu tergantung konsultasi dengan dokter," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Kerta Mukti, Irwan baru mengetahui informasi adanya dugaan malapraktik yang dialami anak dari seorang warganya.

"Benar korban warga sini, tapi kami baru mengetahui kejadian ini dari rekan media."

"Karena kejadian sudah lama sekira 6 bulan lalu," papar Kades.

Berdasarkan informasi yang telah diterimanya, pimpinan Puskesmas dan keluarga korban sudah sepakat berdamai.

"Informasi yang kami dengar, mereka sudah damai."

"Tapi kami belum mendapatkan laporan secara langsung dari kedua belah pihak," ungkapnya.

Dikatakan untuk lokasi kejadian belum dapat dipastikan.

Lantaran di sana terdapat kantor Puskesmas dan Puskesdes.

"Saya belum tahu pastinya."

"Kalau mantri sunat itu pimpinan Puskesmas, sedangkan istrinya merupakan bidan di Puskesdes tersebut," pungkasnya.

Sementara itu pimpinan puskesmas Kerta Mukti, Zaidan hingga kini belum dapat dihubungi baik melalui telepon maupun pesan singkat. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Ngilu, Kemaluan Bocah di Sumatera Putus saat Disunat hingga Tersisa Sedikit, Begini Kronologinya

Baca juga: Sarwendah Bingung Alasan Ruben Onsu Gugat Cerai, Pengacara: Ada Pihak yang Sengaja Memframing Ini

Baca juga: Masa Jabatan Anggota BPD Juga Bakal Bertambah di Karanganyar, Tunggu SK Bupati

Baca juga: ODMK Makin Tinggi di Mijen Semarang! Alasan RSUD Ini Disulap Jadi RS Spesialis Mental

Baca juga: Sosok Pak Musrin Guru MAN 3 Sleman, Dihadiahi HP Baru Saat Perpisahan Kelas, Ini Alasan Siswa

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved