Berita Blora
Momen Iduladha, Hewan Kurban yang Disembelih di RPH Blora Berjumlah 19 Ekor
Ada belasan ekor hewan kurban yang disembelih di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Blora saat Idul Adha 1445 Hijiriah.
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Ada belasan ekor hewan kurban yang disembelih di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Blora saat Iduladha 1445 Hijiriah.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Endah Trisusanti, mengatakan sampai saat ini ada 19 ekor hewan kurban yang disembelih di RPH Blora.
"Hari pertama Idul Adha ada 12 ekor sapi dan 4 ekor kambing, sedangkan hari kedua ini ada 3 ekor sapi yang disembelih di RPH," katanya, kepada Tribunjateng, Selasa (18/6/2024).
Lebih lanjut, Endah akan berupaya agar Idul Adha tahun depan banyak masyarakat atau panitia kurban yang menyembelih di RPH Blora.
"Sosialisasi akan tetap dilaksanakan, agar masyarakat mau memotongkan hewannya di RPH,"
"Selain RPH merupakan tempat pemotongan yang sudah disediakan oleh pemerintah, juga sebagai salah satu solusi bagi masjid musala yang tidak memiliki tempat yang longgar sebagai tempat pemotongan hewan kurban," jelasnya.
Selain itu, menurut Endah ada beberapa keuntungan jika masyarakat melakukan pemotongan hewan kurban di RPH.
Salah satunya, daging yang dihasilkan dari pemotongan hewan kurban di RPH lebih higienis.
RPH yang berlokasi di belakang Kantor UPTD Puskeswan DP4 Blora, itu sudah tersertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV).
Sertifikasi NKV merupakan bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya persyaratan higienis dan sanitasi sebagai jaminan keamanan produk hewan pada unit usaha produk hewan.
"Nah di RPH Blora ini sudah tersertifikasi NKV dan bersertifikat halal, yang mana itu bisa menambah keyakinan masyarakat, dalam mengonsumsi produk pangan asal hewan," katanya.
Adapun untuk fasilitas RPH, meliputi ruangan untuk membersihkan jeroan, alat untuk merobohkan hewan kurban, alat untuk mengangkat daging, hingga tempat penampungan limbah, sehingga tidak mencemari lingkungan.
"Di RPH terdapat ruangan pemotongan jeroan hijau dan jeroan merah yang terpisah,"
"Jeroan merah itu kan isinya, hati, ginjal, limpa. Kemudian jeroan hijaunya itu usus, rumen, di dalam jeroan hijau itu biasanya masih ada sisa makanan, feses yang belum keluar, jadi penanganannya harus sendiri-sendiri, harus di ruangan tersendiri atau terpisah antara jeroan merah dengan jeroan hijau, sehingga lebih higienis," jelasnya.
Selain itu, menurut Endah di RPH sudah ada juru sembelih halal yang tersertifikasi, dan kelompok tukang jagal yang sudah berpengalaman.
Diduga Dana Belum Cair, Dapur SPPG Padaan Japah Blora Hentikan MBG Sementara |
![]() |
---|
Pembangunan Tahap II Sekolah Rakyat SRMA 18 Blora Terus Berproses, Wabup Sri Setyorini Tinjau Lokasi |
![]() |
---|
Harga Cabai Merah Keriting di Blora Tembus Rp 40 Ribu per Kilogram, Cabai Rawit Malah Anjlok |
![]() |
---|
Kasus PMK, DP4 Blora Perketat Lalu Lintas Sapi di Pasar Hewan, Tempatkan Petugas Tiap Pintu Masuk |
![]() |
---|
Cegah Kebakaran Terulang, Bupati Arief Sebut Desain Baru Pasar Ngawen Blora Lebih Aman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.